Rabu, 29 Juni 2011

data sekolah binaan

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS
DINAS PENDIDIKAN
Alamat : Jl. Tambun Bungai No. Telp. (0513) 21175 Kode Pos 73514

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN KAPUAS
Nomor : 424 / 130 / DISDIK / SK / PENGAWAS / 2010

TENTANG

PEMBAGIAN TUGAS PENGAWASAN TERHADAP SEKOLAH BINAAN
DILINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS
TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka peningkatan efektivitas pelaksanaan tugas Pengawas terhadap sekolah binaan dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, dipandang perlu menetapkan Pembagian Tugas Pengawasan
2. Bahwa pembagian tugas pengawasan terhadap sekolah binaan ini disesuaikan dengan kompetensi atau latar belakang pendidikan pengawas
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen
3. Permen Diknas No. 39 tahun 2009 tentang Pemenuhuan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru
5. Permen Diknas No. 16 Tahun 2005 Tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik
6. Permen Diknas No. 18 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
7. Edaran Dirjen PMPTK Depdiknas No. 11598/F/LL/2008 Tgl. 4 Desember 2008 Perihal : Pembayaran Tunjangan Profesi Pendidik Bagi Guru Bukan PNS dan Guru Yang Menjadi Pengawas
Memperhatikan : Surat Tugas Pengawas SMP/SMA/SMK No. 424 / / Disdik / 2010
Tentang Pembagian Tugas Kepengawasan Sekolah Binaan

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Pembagian Tugas Pengawasan Dalam Rangka Pembinaan Terhadap Sekolah – Sekolah yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, seperti tersebut dalam lampiran Surat Keputusan ini
Kedua : Segala biaya yang diperlukan akibat Surat Keputusan ini di bebankan pada Anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas yang relevan
Ketiga : Apabila terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak bulan Juli 2010 s.d Juni 2011


Ditetapkan Di : Kuala Kapuas
Pada Tanggal : 28 Juni 2010
Kepala Dinas Pendidikan



FREDRIK TIMBUNG, S.H
Pembina Utama Muda
NIP. 19550113197503 1 003


Lampiran : Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas No.424 / 130 / Disdik/ SK/Pengawas/2010, tanggal 28 Juni 2010 tentang Tugas Pengawasan Pada Sekolah Binaan SMP/SMA/SMK di Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Tahun Pelajaran 2010/2011
NO NAMA / NIP SEKOLAH BINAAN

1 Drs. APIKSON
NIP.19560321 198403 1 008 1. SMAN-1 SELAT
2. SMPN- 4 KAPUAS BARAT
3. SMPN- 2 KAPUAS TENGAH
4. SMPN-1 KAPUAS HULU
5. SMPS GUNUNG MERANTI
6. SMP SATAP 2 MANTANGAI
DI TAPIAN HUMBANG
2 Dra. SITI RUSNAH
NIP.19551116 198403 2 003 1. SMKN-1 KUALA KAPUAS
2. SMPN-6 SELAT
3. SMPN-2 PULAU PETAK
4. SMPN-3 KAPUAS KUALA
5. SMP TERBUKA KAPUAS KUALA
6. SMPN-4 KAPUAS KUALA
7. SMPN-2 TIMPAH
3 Drs TEGANG, M.Pd
NIP. 19600715 198902 1 001 1. SMPN-2 KAPUAS TIMUR
2. SMAN-1 PULAU PETAK
3. SMPN-3 KAPUAS BARAT
4. SMP KATHOLIK K. KAPUAS
5. SMP SATAP 1 SELAT DI TERUSAN RAYA
6. SMP SATAP 3 KAPUAS HULU
DI TUMBANG BUKOI
4 Dra. Hj. MAHANANI, M.Pd
NIP.19520411 197802 2 001 1. SMAN-1 KAPUAS BARAT
2. SMPN-1 SELAT
3. SMPN-3 SELAT
4. SMPN-1 KAPUAS TIMUR
5. SMP TERBUKA KAPUAS TIMUR
6. SMPN-3 MANTANGAI
5 ENDANG SUYITNO,SE, M.Pd
NIP.19530323 197703 1 005 1. SMAN-3 SELAT
2. SMAN-1 MANTANGAI
3. SMPN-1 KAPUAS KUALA
4. SMPN-6 MANTANGAI
5. SMP SATAP 1 KAPUAS HULU
DI SUPANG
6. SMP BETHEL PULAU KALADAN
6 ROMAULI GULTOM, S.E
NIP.19520227 197212 2 0 1. SMP- KRISTEN KUALA KAPUAS
2. SMPN-6 KAPUAS MURUNG
3. SMPN-5 MANTANGAI
4. SMA PGRI MANTANGAI
5. SMAN-1 KAPUAS HULU
6. SMP SATAP 3 MANTANGAI
DI SEI GAWING
7 H. ROSPANDY M. NOOR,S.Pd
NIP.19550414 197803 1 012 1. SMK KRISTEN KUALA KAPUAS
2. SMPN-1 BASARANG
3. SMP TERBUKA BASARANG
4. SMPN-1 KAPUAS BARAT
5. SMP SATAP 2 SELAT
DI TERUSAN RAYA
6. SMPN-2 MANTANGAI
8 AKHMADI UNUT, S.Pd
NIP.19521124 197101 1 001 1. SMPN-2 SELAT
2. SMPN-1 PULAU PETAK
3. SMPN-2 KAPUAS KUALA
4. SMPN-1 MANTANGAI
5. SMPN-1 TIMPAH
6. SMA MUHAMMADIYAH K.KPS.






9 ALWINO U ATAK , S.Pd, M.Pd
NIP.19560309 197803 1 004 1. SMPN-1 KAPUAS HILIR
2. SMPN-1 KAPUAS MURUNG
3. SMP TERBUKA KAPUAS MURUNG
4. SMPN-8 KAPUAS MURUNG
5. SMP SATAP 4 KAPUAS TENGAH
DI BUHUT JAYA
6. SMKN-4 SELAT DI TERUSAN
10 Drs. ANDUNG
NIP.19621201 198803 1 016 1. SMAN-2 SELAT
2. SMAN-1 KAPUAS TENGAH
3. SMPN-4 KAPUAS MURUNG
4. SMPN-5 KAPUAS KUALA
5. SMP SATAP 2 KAPUAS HULU
DI BARUNANG II
6. SMK BETHEL PULAU KALADAN
11 H. MUHAMMAD ARYA, S.Pd
NIP.19560107 198203 1 009 1. SMKN-1 KAPUAS MURUNG
2. SMPN-2 BASARANG
3. SMPN-2 KAPUAS BARAT
4. SMPN-5 KAPUAS MURUNG
5. SMP SATAP 3 SELAT
DI PULAU KUPANG
6. SMP SATAP 1 KAPUAS TENGAH
DI BAJUH

A12 H. SUHAILUDDIN NASUTION, S.E
NIP.19630826 198703 1 007 1. SMKN-2 KUALA KAPUAS
2. SMAN-1 KAPUAS TIMUR
3. SMK GKE MANDOMAI KPS. BARAT
4. SMPN-5 KAPUAS BARAT
5. SMP SATAP 1 BASARANG
DI PANGKALAN SARI
6. SMP SATAP 1 TIMPAH
DI LAWANG KAMAH

13 MARKUS, S.Pd, M.Pd
NIP.19590402 198003 1 007 1. SMAN-1 BASARANG
2. SMPN-7 SELAT
3. SMPN-8 SELAT
4. SMPN-2 KAPUAS MURUNG
5. SMPN-1 KAPUAS TENGAH
6. SMP SATAP 1 KAPUAS HILIR
DI SAKA BATUR

14 Drs. ZETH DAPO PAILLIN NIP.19530929 198609 1 001 1. SMAN-1 KAPUAS KUALA
2. SMAN-2 KAPUAS MURUNG
3. SMPN-5 SELAT
4. SMP TERBUKA 2 SELAT
5. SMPN-3 PULAU PETAK
6. SMP SATAP 3 KAPUAS TENGAH
DI SEI RINGIN
7. SMP BABUSSALAM K.KAPUAS
15 M. RIFA’I , M. Pd
NIP.19690905 199403 1 001 1. SMAN-1 KAPUAS HILIR
2. SMKN-2 KAPUAS MURUNG
3. SMPN-4 MANTANGAI
4. SMPN-2 SUNGAI PINANG
5. SMP SATAP 2 KAPUAS BARAT
DI PANTAI
6. SMP MUHAMMADIYAH K.KPS
16 NUSRIANSYAH, S.Pd, M.Pd
NIP. 19580201 198403 1 01 1. SMPN-2 KAPUAS HILIR
2. SMPN-3 KAPUAS MURUNG
3. SMPN-3 KAPUAS TENGAH
4. SMP SATAP 1 KAPUAS BARAT
DI SEI DUSUN
5. SMP MUHAMMADIYAH DADAHUP
6. SMA ISLAM TERPADU BABUSALAM

17 E Y A I, S.Pd
NIP. 19590203 198703 1 009 1. SMKN -1 MANTANGAI
2. SMP LB SELAT
3. SMPN-7 KAPUAS MURUNG
4. SMP SATAP 1 KAPUAS KUALA
DI SEI TERAS
5. SMP SATAP 2 KAPUAS TENGAH
DI MARAPIT
6. SMP SATAP 1 MANTANGAI
DI KATUNJUNG

18 Drs. RAYANO
NIP. 131 885 127 1. SMKN-3 KUALA KAPUAS
2. SMAN-1 KAPUAS MURUNG
3. SMAN-1 TIMPAH
4. SMP N 4 SELAT
5. SMP TERBUKA 1 SELAT
6. SMP SATAP 3 KPS. BARAT
DI SAKA TAMIANG



Kuala Kapuas , 28 Juni 2010
Kepala Dinas Pendidikan



FREDRIK TIMBUNG, S.H
Pembina Utama Muda
NIP. 19550113197503 1 003

Jumat, 22 April 2011

PENDEKATAN ARTISTIK SUPERVISI

SEBUAH PENDEKATAN ARTISTIK
DALAM SUPERVISI PENDIDIKAN
Diterjemahkan oleh mahasiswa S2 Unlam
Kls B angkatan 2010

Salah satu ironi dalam pendidikan kontemporer adalah bahwa meskipun mengajar seringkali dianggap sebagai sebuah seni atau sebuah kerajinan, tetapi mengajar seringkali dipelajari seolah-seolah mengajar itu adalah sains. Hampir semua guru akan mengatakan bahwa mengajar itu jauh dari ilmiah. Tetapi penelitian pengajaran dan pelaksanaan supervise, pada umumnya, telah dilakukan dengan menggunakakn metode dan asumsi ilmiah.
Apabila seseorang mengatakan “He’s got it down to a science,” hal tersebut berarti bahwa seseorang tersebut telah menguasai prosedur yang bisa dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dari waktu ke waktu. Untuk melakukannya secara ilmiah berarti melakukannya dengan rutinitas yang bisa diprediksi, bisa mencapai target setiap waktu.
Apabila seseorang mengatakan ‘state of the art’, hal itu berarti bahwa praktik atau implikasi lapangan belum lagi bersifat ilmiah, melainkan hanya sebuah seni, dan seiring berjalannya waktu keilmiahannya akan muncul. Seni pada kontek ini bersifat kurang dapat diandalkan dan tidak dipahami secara penuh.
Arti dari istilah sain dan seni itu tidak cukup memadai untuk mengkarakteristikan sain maupun seni. Istilah tersebut hanya merupakan indikasi cara orang berpikir mengenai sain dan seni dalam konteks pendidikan dan penelitian pendidikan. Implikasi dari makna konotasi tersebut penting untuk mengungkapkan aspirasi tersirat dan hal tersebut juga penting bagi asosiasi supervise pengajaran dari praktik yang dilandasi seni ke praktik yang dilandaskan sain.
Hubungan antara supervisor dengan guru bersifat hirarki dan hirarki adalah hal yang tak pernah absen dari kehidupan manusia. Dalam konteks hubungan supervisor dan yang disupervisi terlihat bahwa supervisor mempunyai hak untuk mengatakan kepada yang disupervisi bagaimana suatu pekerjaan harus dilakukan. Percakapan atau pertukaran pikiran antara keduanya untuk meningkatkan pengalaman dibidang pendidikan cenderung hilang.

A. Kesalahan-Kesalahan Dalam Supervise Ilmiah
Beberapa masalah telah tercipta karena memperlakukakn pengajaran secara ilmiah dan karena mengimplikasikan supervisi sebagai manajemen ilmiah pengajaran. Beberapa dari masalah tersebut adalah:

1. Fallacy of Additivity/Salah menambahkan
Fallacy of additivity yang dilakukan dengan cara berusaha mempelajari pengajaran menggunakan prosedur yang menyiratkan atau mengasumsikan bahwa kejadian dalam tingkah laku pengajaran tertentu – struktur, pemberian contoh, penguatan negative dan positif dan yang lainnya – semua mempunyai bobot pedagogis yang sama dan bisa ditambahkan untuk mengamankan indek dari kualitas mengajar.
Contohnya, lebih banyak siswa yang berinisiatif untuk bertanya lebih bagus daripada guru yang berinisiatif bertanya; percakapan tak langsung lebih baik daripada percakapan langsung. Apa yang diabaikan disini adalah kualitas interaksi itu sendiri. Diskusi tidak selalu lebih baik daripada ceramah. Diskusi yang diikuti oleh terlalu banyak siswa adalah sesuatu yang konyol sehingga metode ceramah adalah brilian. Hal yang sebaliknya bisa juga terjadi. Hanya mencatat kejadian-kajadian dan kemudian menambahkan skor tidaklah cukup, yang lebih buruk lagi cara pengapresian yang salah terjadi dalam kelas tersebut.

2. Fallacy of Composition/Salah komposisi
Masih berkaitan dengan fallacy of additivity adalah fallacy of composition, yang berarti keseluruhan itu sama dengan jumlah total dari bagian-bagian. Hal ini dilakukan ketika kualitas pengajaran ditentukan dengan cara menghitung frekuensi tingkah laku guru pada sebuah variable dan kemudian menambahkan jumlah skor yang diperoleh dari variable yang lain. Metode ini menilai kualitas mengajar berdasarkan ada dan tidak adanya karakteristik yang berbeda. Karenanya, satu observasi guru berisi 14 variabel karakteristik. Masing-masing variable berisi 4 sampai 7 sub variable. Tiga orang observer menilai guru tersebut berdasarkan sub variable dengan menggunakan skala nilai 7. nilai dari masing-masing sub variable kemudian ditambahkan ke masing-masing variable dan nilai total muncul untuk masing-masing dari ke 7 variabel utama tersebut. Pengajaran yang sangat bagus seharusnya ditunjukan oleh nilai yang tinggi pada ke 7 variable utama.
Tetapi bagaimana jika seorang guru sangat bagus pada 3 variabel tetapi lemah di 4 variabel lainnya? Tidak mungkinkah kesempurnaan dari ketiga variable tersebut mengalahkan ke 4 variabel yang lain? Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu tanpa ada kelemahannya. Seseorang tidak bisa begitu saja menambahkan nilai semua bagian untuk mendapatkan jumlah total. Keseluruhan itu kadang-kadang bernilai lebih dan kadang-kadang bernilai kurang dari jumlah total bagian-bagiannya.

3. Fallacy of Concreteness
Kesalahan ini merupakan hasil dari tingkah laku yang berpendapat bahwa hal utama dalam observasi adalah manifestasi tingkah laku siswa. Di sini jelas bahwa bebrapa orang yang mempelajari pengajaran atau yang men supervise merupakan pembaca yang bonafide. Tingkah lakku adalah hal utama dalam observasi, tetapi tingkah laku bukanlah satu-satunya hal utama atau yang paling penting. Ketika kita mengobseravsi siswa atau guru kita tidak ahanya melihat tingkah laku yang mereka tunjukkan tetapi juga arti dari tingkahlaku tersebut dan kualitas pengalaman mereka. Bahkan istilah tingkah laku di sini menjadi salah kaprah, karena istilah tersebut menyatakan bahwa tindakan seseorang hanyalah merupakan gerakan badan, padahal seharusnya padahal tingkahlaku merupakan kegiatan karena adanya motivasi, tujuan dan aspirasi dan merupakan cerminan dari banyak hal.
Manifestasi tingkahlaku adalah, pada umumnya, sebuah petunjuk yang mana dari petunjuk tersebut kita dapat membangun arti secara imajinatif. Memahami apa yang kita temui memberikan lebih banyak arti daripada hanya mencatat kejadiannya. Karenanya, kesalahan kekongkritan menyebabkan mengabaikan apa yang tidak bisa kita lihat.


4. Fallacy of the Act
Fallacy of the Act adalah masalah yang muncul pada penggunaan pendekatan ilmiah untuk mengajari pengajaran dan melakukan supervisi. Hal ini dikarenakan kecenderungan untuk mengabaikan proses kehidupan pendidikan pada saat proses tersebut diperlihatkan di kelas dan di sekolah. Selama bertahun-tahun paradigma penelitian ilmu pengetahuan sosial dalam praktek pendidikan adalah eksperimen klasik. Yang dicari adalah pengisolasian variabel yang membuat perbedaan signifikan pada hasil siswa. Untuk dapat menemukan variabel ini dan menentukan kontribusi variabel tersebut terhadap belajar mengajar dianggap sebagai metode yang paling berat.

B. Pendekatan Artistik Supervisi
Yang dimaksud dengan artistic disini adalah sebuah pendekatan supervise yang terletak pada sensitivitas, persepsi, dan pengetahuan supervisor sebagai sebuah cara mengapresiasikan kejadian-kejadian yang terjadi di ruang kelas dan yang mengeksploitasi potensi bahasa yang puitis, ekpresif dan metaforis untuk menyampaikan pada guru juga pada orang lain yang keputusannya mempengaruhi apa yang terjadi di sekolah mengenai apa yang telah diobservasi. pendekatan supervise seperti ini, manusia merupakan instrumen untuk mengetahui apa yang sebenarnya tengah terjadi. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
Definisi kedua dari kata artistic diselaraskan dengan music. Seorang pendengar music yang baik bukan hanya mendengar tetapi menyimak music tersebut. Demikian juga dengan kerja seorang supervisor, ketika melihat seorang guru mengajar, ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama adalah yang berkaitan dengan karakter dan kualitas pengajaran sebagai suatu keseluruhan dan juga berbagai macam bagian yang ada didalamnya. Hal kedua adalah bahwa setiap guru mempunyai gaya dan kekuatan mereka sendiri. Seorang supervisor yang berorientasi artistic mampu mengenali gaya tersebut dan akan membantu guru tersebut mengembangkan gaya tersebut ke arah yang positif.
Sayangnya kunjungan supervisor yang hanya 40 menit hanyalah cukup untuk mengindentifikasi masalah pengajaran. Terlebih lagi, aspek pengajaran yang harus dimodifikasi bisa saja merupakan kebiasaan dan kebutuhan sehingga feedback sederhana tidaklah cukup untuk mengubah hal tersebut. Kebiasaan guru tidak akan berubah hanya dengan sebuah paragraph atau dua rekomendasi yang diberikan oleh supervisor. Untuk melakukan perubahan kebiasaan tersebut diperlukan perhatian dan dukungan yang besar. Di sisi apresiatif, pendekatan artisitik pada supervise mempunyai dua tujuan dalam menilai kinerja, yaitu pendekatan ini mengapresiasi kualitas kinerja secara keseluruhan dan pendekatan ini juga akan mengapresiasi karakter pengajaran yang berbeda.

3. Kandungan Dalam Persepsi
Dalam supervise ada hal-hal yang mudah untuk dilihat seperti prosentase kalimat yang diucapkan oleh guru yang kemudian dibandingkan dengan kalimat yang diucapkan oleh murid. Kalimat-kalimat yang diucapkan secara tidak lengkap juga bisa dihitung. Tetapi dalam pendekatan artistik yang akan lebih dilihat adalah hal-hal seperti karakter ekspresif yang sedang dilakukan oleh guru dan murid, pesan yang terkandung dalam aksi-aksi yang mereka lakukan di kelas. Pendekatan artistic akan berusaha memahami pengalaman apa yang diperoleh guru dan murid, bukan hanya menghitung jumlah atau menggambarkan tingkah laku yang mereka lakukan. Bagaimana sebuah situasi memberi arti pada orang-orang di dalamnya dan bagaimana aksi-aksi yang ada pada situasi tersebut menciptakan arti bagi orang-orang di dalamnya adalah hal-hal yang dipelajari pada pendekatan artistic pada supervise.
Pada sisi apresiatif supervise, apresiasi bisa diberikan secara pribadi, tidak harus dilakukan di depan publik. Tetapi karena hal tersebut akan berguna bagi yang lainnya jika dapat dibagi kepada public. Sisi yang lain adalah sisi kritik membangun. Kritik yang dimaksud disini adalah kritik seperti kritik film, kritik seni, kritik musik dan juga kritik drama. Kritik tersebut akan berguna bagi guru dan yang lainnya. Mengenai kritik Dewey mengatakan “ the end result criticism is the reeducation of the perception of the work of art.” Adapun fungsi dari kritikan menurut penulis adalah membantu mengapresiasi apa yang sudah terjadi. Supervisor dapat melakukan hal ini dengan cara mengembangkan kemampuan memberikan apresiasi karena dalam proses tersebut juga terkandung proses pemberian kritik. Cara kedua adalah kemampuan menyampaikan kepada yang lain dengan menggunakan bahasa yang ekspresif dan artistic mengenai apa yang sudah terjadi.
Lalu bagaimana dengan krtitik pendidikan? Nilai pendidikan bisa disimpulkan dari suasana yang tercermin dari kelas tersebut, hubungan antara guru dan murid dan juga karakter tugas yang diberikan. Kemampuan melihat situasi sangat penting bagi seorang supervisor. Salah satu peran supervisor adalah membuat orang-orang bisa menangkap aspek situasi yang seringkali tidak diapresiasi. Kefamilieran dan kebiasaan yang biasanya memberikan respon secara otomatis dan yang memberikan kontribusi terhadap tindakan yang efisien biasanya akan membuat seseorang tidak melihat satu karakter yang sangat penting. Berapa dari kita yang telah mengajar selama sepuluh atau duapuluh tahun yang mengetahui apa yang tidak lihat pada kelas kita sendiri? Yang sama pentingnya dengan kemampuan untuk menggambarkan adalah kemampuan untuk menterjemahkan akan yang telah dilihat dan menilai nilai pendidikannya.
Penterjemahan adalah sebuah proses mengadaptasi teori ke dalam apa yang sudah dilihat dan gambarkan.

Maka apa yang dikatakan mengenai karakteristik dari pendekatan artistic supervise? Apa saja yang merupakan fitur yang penting? Delapan fitur penting tersebut adalah:
1. Pendekatan artistic supervise memerlukan perhatian baik untuk kejadian yang berekspresi maupun yang tak berekspresi, bukan hanya menilai kehadirannya atau arti harafiahnya.
2. Pendekatan artistic supervise memerlukan pendidikan tingkat tinggi, kemampuan untuk melihat apa yang penting walaupun hanya sedikit.
3. Pendekatan artistic supervise mengapresiasi kontribusi guru untuk perkembangan pendidikan anak yang sifatnya unik, maupun kontribusi seorang guru yang sama dengan kontribusi guru yang lain.
4. Pendekatan artisitk supervise membuuthkan perhatian yang diberikan kepada proses suasana kelas dan proses ini diobserve dalam jangka waktu yang lama sehingga hal-hal yang penting bisa diletakkan secara berurutan.
5. Pendekatan artistic supervise memerlukan hubungan baik yang dibangun antara supervisor dan yang disupervisi sehingga percakapan dan juga rasa percaya bisa dibangun diantara keduanya.
6. Pendekatan artistic memerlukan kemampuan untuk menggunakan bahasa sedemikian rupa sehingga bahasa tersebut dapat digunakan untuk mengekspresikan karakter yang telah dilihat.
7. Pendekatan artistic supervise memerlukan kemampuan untuk memahami arti kejadian-kejadian yang terjadi pada mereka yang mengalami kejadian tersebut dan bisa mengapresiasi sisi kependidikannya.
8. Pendekatan artistic supervise dapat menerima fakta bahwa supervisor indivisu dengan segala kelebihannya, kesensitifannya dan pengalamannya merupakan instrument utama yang dengan instrument tersebut situasi pendidikan dapat diterima dan arti pendidikan dapat dipahami.

DAFTAR PUSTAKA
Mantja W. Prof.Dr. 2003. Bahan ajar model pembinaan / Supervisi pengajaran
( Bagi Program S-2 Manajemen Pendidikan PPS Unlam hal. 136 - 149 )
Diterjemahkan oleh mahasiswa S2 Unlam Kls B angkatan 2010. Ninit K, S.Nasution,Supardi,Trivonara,Arpiah, Supriyadi.

Sabtu, 09 April 2011

INSTRUMEN KINERJA SEKOLAH

INSTRUMEN KINERJA SEKOLAH
MONITORING DAN EVALUASI SSN
NAMA SEKOLAH:
......................................................................................................................................
SSN ANGKATAN TAHUN:
............................................................................................................................
ALAMAT
SEKOLAH:....................................................................................................................................
NAMA PETUGAS:
......................................................................................................................................
INSTANSI:
.................................................................................................................................................
NO.TELP :
.................................................................................................................................................
Direktorat Pembinaan SMP: Instrumen Kinerja SSN –ME SSN tahun 2008 .......................................................................................................... 2
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
TAHUN 2008
Direktorat Pembinaan SMP: Instrumen Kinerja SSN –ME SSN tahun 2008 .......................................................................................................... 3
PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN KINERJA SEKOLAH
1. Setiap satu pertanyaan atau pernyataan diberikan empat alternatif jawaban
a, b, c, dan d atau dua alternatif jawaban yaitu a dan b.
2. Petugas diminta melingkari atau memberikan tanda silang atau memberikan
tanda √ pada huruf di depan kalimat pertanyaan atau pernyataan sesuai
dengan kondisi/fakta yang ada
3. Petugas memberikan skore tiap pernyataan sesuai dengan ketentuan, yaitu:
a. Untuk pertanyaan atau pernyataan dengan 4 (empat) alternatip
jawaban, maka skore untuk jawaban a dengan skore 4; jawaban b
dengan skore 3; jawaban c dengan skore 2; dan jawaban d dengan
skore 1
b. Untuk pertanyaan atau pernyataan dengan 2 (dua) alternatip
jawaban, maka skore untuk jawaban a dengan skore 4; jawaban b
dengan skore 1
4. Pemberian skore pada setiap butir pertanyaan/pernyataan dengan cara
menuliskan dalam kotak skore di samping kanan kalimat pertanyaan atau
pernyataan tersebut. Catatan: tiap indikator terdiri lebih dari satu butir
pertanyaan/pernyataan, disingkat JB (jumlah butir).
5. Mencari jumlah skore (JS): menjumlahkan setiap skore dari tiap
pertanyaan/pernyataan ke dalam kotak jumlah skore tiap indikator (kanan
bawah)
Contoh:
II. STANDAR ISI (KURIKULUM)
A. Dokumen Kurikulum Sekolah
1 Keberadaan dokumen kurikulum sekolah (Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Nomor 22,23,24 th 2006 dan
Panduan Pengembangan KTSP dari Pusat Kurikulum serta Permendiknas Nomor 06 Tahun 2007 atau lainnya):
4
X a. > 90 % c. 70-79 %
b.
80-89 % d. < 70 %
2 Keberadaan dokumen kurikulum sekolah (KTSP) yang meliputi semua mapel: 3
a. > 90 % c. 70-79 %
X b. 80-89 % d. < 70 %
3 Keberadaan dokumen pendukung pengembangan KTSP (referensi, bahan ajar, buku-buku, jurnal, dan lain-lain untuk
tiap mapel):
2
a. ≥5 dokumen X c. 1-2 dokumen
b. 3-4 dokumen
d.
Tidak ada
Jumlah 9
6. Mencari rerata skore (RS=JS/JB): membagi antara jumlah skore (JS) dengan jumlah butir
(JB) dari tiap indikator
7. Mencari nilai tiap indikator (NI=RS x BI): mengalikan antara rerata skore indikator dengan
bobot indikator masing-masing
8. Mencari nilai tiap aspek (NA = Jumlah NI): menjumlahkan nilai indikator pada tiap aspek
9. Mencari nilai kinerja sekolah (NKS = jumlah NA): menjumlahkan semua nilai aspek
Direktorat Pembinaan SMP: Instrumen Kinerja SSN –ME SSN tahun 2008 .......................................................................................................... 4
I. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
A. Kelulusan dan Prestasi yang Direncanakan
1 Standar Lulusan atau Nilai Ujian Nasional (NUN) yang direncanakan akan dicapai pada tahun ajaran ini:
a > 7,50 c 6,0 –6,99
b 7,0 - 7,49 d < 6,0
2 Ketercapaian rata-rata KKM semua mata pelajaran tidak di UN-kan yang direncanakan akan dicapai pada tahun ajaran
ini:
a. > 90 % c. 70-79 %
b. 80-89 % d. < 70 %
3 Ketercapaian rata-rata KKM semua mata pelajaran di UN-kan yang direncanakan akan dicapai pada tahun ajaran ini:
a. > 90 % c. 70-79 %
b. 80-89 % d. < 70 %
4 Rata-rata hasil Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang direncanakan akan dicapai pada tahun ajaran ini:
a > 7,50 c 6,0 –6,99
b 7,0 - 7,49 d < 6,0
5 Tingkat pencapaian ranking rata-rata NUN yang direncanakan tahun ajaran ini dari semua sekolah negeri dan swasta :
a. Nasional c. Kabupaten/Kota
b. Provinsi d. Kecamatan
6 Terkait pernyataan nomo 5, direncanakan pada tahun ajaran ini mencapai ranking:
a. 1-5 c. 10-15
b. 6-10 d. > 15
7 Tingkat pencapaian prestasi kejuaraan olimpiade/lomba dari suatu bidang ilmu atau mata pelajaran yang direncanakan
pada tahun ajaran ini:
a. Juara Nasional c. Juara Kabupaten/Kota
b. Juara Propinsi d. Tidak memperoleh juara/di bawah dari ranking tersebut
8 Terkait pernyataan nomo 7, jumlah mata pelajaran atau bidang ilmu yang direncanakan memperoleh kejuaraan
olimpiade tahun ajaran ini:
a. > 2 mapel/bidang ilmu c. 1 mapel/bidang ilmu
b. 2 mapel/bidang ilmu d. Tidak ada
9 Jumlah siswa yang direncanakan akan lulus pada tahun ajaran ini:
a. > 90 % c. 70-79 %
b. 80-89 % d. < 70 %
Jumlah
B. Prestasi Akademik yang telah dicapai dan Kelulusan
1 Ketercapaian rata-rata KKM semua mata pelajaran yang tidak di UN-kan pada tahun terakhir:
a. > 90 % c. 70-79 %
b. 80-89 % d. < 70 %
2 Ketercapaian rata-rata KKM semua mata pelajaran yang di UN-kan pada tahun terakhir:
a. > 90 % c. 70-79 %
b. 80-89 % d. < 70 %
3 Rata-rata hasil NUN yang dicapai pada tahun terakhir:
a > 7,50 c 6,0 –6,99
b 7,0 - 7,49 d < 6,0
4 Rata-rata hasil Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang dicapai pada tahun terakhir:
a > 7,50 c 6,0 –6,99
b 7,0 - 7,49 d < 6,0
5 Ranking 1- 10 hasil rata-rata NUN yang dicapai pada tahun terakhir dari semua sekolah negeri dan swasta:
a. Nasional c. Kabupaten/Kota
b. Provinsi d. Kecamatan
6 Prestasi kejuaraan olimpiade/lomba (rangking 1-5) dari suatu bidang ilmu atau mata pelajaran pada tahun terakhir:
a. Juara Nasional c. Juara Kabupaten/Kota
b. Juara Propinsi d. Tidak memperoleh juara/di bawah dari ranking tersebut
7 Terkait pernyataan nomo 6, jumlah mata pelajaran atau bidang ilmu yang memperoleh kejuaraan olimpiade tahun
terakhir:
a. > 2 mapel/bidang ilmu c. 1 mapel/bidang ilmu
b. 2 mapel/bidang ilmu d. Tidak ada
8 Jumlah siswa yang lulus tahun terakhir:
a. > 90 % c. 70-79 %
b. 80-89 % d. < 70 %
9 Banyaknya lulusan yang melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi:
a. > 90 % c. 50-74 %
b. 75-90 % d. < 50 %
Jumlah
C. Prestasi Non Akademik (tahun terakhir)
1 Prestasi olah raga pada tahun terakhir meraih kejuaraan (rangking 1-5) pada tingkat:
Direktorat Pembinaan SMP: Instrumen Kinerja SSN –ME SSN tahun 2008 .......................................................................................................... 5
a. Nasional c. Kabupaten/Kota
b. Propinsi d. Kecamatan/tidak juara/di bawah ranking tersebut
2 Lanjutan pertanyaan nomor C.1, jumlah kejuaraan cabang olah raga pada tahun terakhir:
a. > 2 jenis cabang OR c. 1 jenis cabang OR
b. 2 jenis cabang OR d. Tidak ada
3 Prestasi bidang lingkungan dan kesehatan sekolah pada tahun terakhir meraih kejuaraan (ranking 1-5) pada tingkat:
a. Nasional c. Kabupaten/Kota
b. Propinsi d. Kecamatan/tidak juara/di bawah ranking tersebut
4 Lanjutan pertanyaan nomor C.3, jumlah kejuaraan yang diperoleh:
a. > 2 jenis bidang c. 1 jenis bidang
b. 2 jenis bidang d. Tidak ada
5 Prestasi bidang kesenian pada tahun terakhir meraih kejuaraan (ranking 1-5) pada tingkat:
a. Nasional c. Kabupaten/Kota
b. Propinsi d. Kecamatan/tidak juara/di bawah ranking tersebut
6 Lanjutan pertanyaan nomor C.5, jumlah kejuaraan yang diperoleh:
a. > 2 jenis bidang c. 1 jenis bidang
b. 2 jenis bidang d. Tidak ada
7 Prestasi bidang keagamaan pada tahun terakhir meraih kejuaraan (ranking 1-5) pada tingkat:
a. Nasional c. Kabupaten/Kota
b. Propinsi d. Kecamatan/tidak juara/di bawah ranking tersebut
8 Lanjutan pertanyaan nomor C.7, jumlah kejuaraan yang diperoleh:
a. > 2 jenis bidang c. 1 jenis bidang
b. 2 jenis bidang d. Tidak ada
9 Prestasi bidang lainnya pada tahun terakhir meraih kejuaraan (ranking 1-5) pada tingkat:
a. Nasional c. Kabupaten/Kota
b. Propinsi d. Tidak memperoleh juara/di bawah ranking tersebut
Jumlah
Catatan: Bila terdapat prestasi kejuaraan bidang ilmu/cabang olah raga/lainnya dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
D. Kesiswaan / Kepribadian siswa
1 Kesan umum kedisiplinan siswa (cara berpakaian, kehadiran, ketertiban, dll):
a. > 90 % c. 70-79 %
b. 80-89 % d. < 70 %
2 Kepedulian dan keterlibatan secara aktif siswa terhadap lingkungan sekolah:
a. > 90 % terlibat/aktif c. 50 % - 74 % terlibat/aktif
b. 75% - 90 %
terlibat/aktif
d. < 50 % terlibat/aktif
3 Pembinaan kesenian/keterampilan siswa:
a. > 1 kali per minggu c. 1 kali per 2 minggu
b. 1 kali per minggu d. Tidak ada/frekuensinya lebih dari 2 minggu tiap pembinaan
4 Pembinaan karya tulis/mengarang siswa:
a. > 1 kali per minggu c. 1 kali per 2 minggu
b. 1 kali per minggu d. Tidak ada/frekuensinya lebih dari 2 minggu tiap pembinaan
5 Pembinaan sosial dan keagamaan bagi siswa:
a. > 1 kali per minggu c. 1 kali per 2 minggu
b. 1 kali per minggu d. Tidak ada/frekuensinya lebih dari 2 minggu tiap pembinaan
6 Pembinaan olah raga dan kesehatan bagi siswa:
a. > 1 kali per minggu c. 1 kali per 2 minggu
b. 1 kali per minggu d. Tidak ada
7 Pembinaan kepramukaan bagi siswa:
a. > 1 kali per minggu c. 1 kali per 2 minggu
b. 1 kali per minggu d. Tidak ada/frekuensinya lebih dari 2 minggu tiap pembinaan
8 Pembinaan bidang lain bagi siswa:
a. Ada, yaitu: ....................... b. Tidak ada
Jumlah
Catatan: Bila terdapat kegiatan kesiswaan lainnya dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
II. STANDAR ISI (KURIKULUM)
A. Dokumen Kurikulum Sekolah
1 Keberadaan dokumen kurikulum sekolah (Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Nomor 22,23,24 th 2006 dan
Panduan Pengembangan KTSP dari Pusat Kurikulum serta Permendiknas Nomor 06 Tahun 2007 atau lainnya):
a. > 90 % c. 70-79 %
b. 80-89 % d. < 70 %
2 Keberadaan dokumen kurikulum sekolah (KTSP) yang meliputi semua mapel:
a. > 90 % c. 70-79 %
b. 80-89 % d. < 70 %
3 Keberadaan dokumen pendukung pengembangan KTSP (referensi, bahan ajar, buku-buku, jurnal, dan lain-lain untuk
tiap mapel):
Direktorat Pembinaan SMP: Instrumen Kinerja SSN –ME SSN tahun 2008 .......................................................................................................... 6
a. ≥5 dokumen c. 1-2 dokumen
b. 3-4 dokumen d. Tidak ada
Jumlah
B. Dokumen Perangkat Kurikulum Sekolah
1 Dokumen silabus untuk semua mata pelajaran:
a. > 90 % c. 50 % - 74 %
b. 75% - 90 % d. < 50 %
2 Dokumen panduan umum sistim penilaian dari semua mata pelajaran:
a. > 90 % c. 50 % - 74 %
b. 75% - 90 % d. < 50 %
3 Dokumen panduan umum pembelajaran dari semua mata pelajaran:
a. > 90 % c. 50 % - 74 %
b. 75% - 90 % d. < 50 %
4 Dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dari semua mata pelajaran:
a. > 90 % c. 50 % - 74 %
b. 75% - 90 % d. < 50 %
Jumlah
C. Dokumen Pendukung Perangkat Kurikulum Sekolah
1 Dokumen kalender akademik di sekolah:
a. Ada b. Tidak ada
2 Dokumen pembagian tugas mengajar guru di sekolah dengan bukti SK Kepala Sekolah:
a. Ada b. Tidak ada
3 Kurikulum (mapel) muatan lokal di sekolah:
a. ≥ 3 buah c.. 1 buah
b. 2 buah d. Tidak ada
4 Dokumen program pengembangan diri di sekolah:
a. ≥ 3 bidang c.. 1 bidang
b. 2 bidang d. Tidak ada
Jumlah
Catatan: Bila terdapat dokumen kurikulum lainnya dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
III. PROSES BELAJAR MENGAJAR
A Kesiapan Guru
1 Rata-rata kepemilikan dokumen oleh guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP (Buku –1) sebagai
pedoman dalam proses belajar mengajar:
a. > 90 % c. 50-74 %
b. 75-90 % d. < 50 %/Tidak punya
2 Rata-rata kepemilikan dokumen oleh guru terhadap silabus sebagai pedoman dalam proses belajar mengajar:
a. > 90 % c. 50-74 %
b. 75-90 % d. < 50 %
3 Rata-rata kepemilikan dokumen oleh guru terhadap RPP sebagai pedoman dalam proses belajar mengajar:
a. > 90 % c. 50-74 %
b. 75-90 % d. < 50 %
4 Rata-rata kepemilikan dokumen oleh guru terhadap Panduan Pembelajaran sebagai pedoman dalam proses belajar
mengajar:
a. > 90 % c. 50-74 %
b. 75-90 % d. < 50 %
5 Rata-rata kepemilikan dokumen oleh guru terhadap Panduan Penilaian sebagai pedoman dalam proses belajar
mengajar:
a. > 90 % c. 50-74 %
b. 75-90 % d. < 50 %
6 Rata-rata kepemilikan dokumen oleh guru terhadap buku/bahan ajar dan referensi lain sebagai acuan dalam proses
belajar mengajar:
a. > 4 buku c. 2 buku
b. 3 buku d. 1 buku
Jumlah
B Pengelolaan Kelas
1 Penerapan pola moving class dalam proses belajar mengajar yang dilengkapi dengan fasilitas pembelajaran pada tiap
ruang kelasnya:
a. Ada
b. Tidak ada
2 Pelaksanaan penerapan remidial dalam prinsip-prinsip pembelajaran tuntas:
a. Dilaksanakan terjadwal c. Dilaksanakan semaunya (tidak tertib)
b. Dilaksanakan tanpa terjadwal d. Tidak dilaksanakan/tidak ada remedial
3 Pelaksanaan penerapan pengayaan dalam prinsip-prinsip pembelajaran tuntas:
Direktorat Pembinaan SMP: Instrumen Kinerja SSN –ME SSN tahun 2008 .......................................................................................................... 7
a. Dilaksanakan terjadwal c. Dilaksanakan semaunya (tidak tertib)
b. Dilaksanakan tanpa terjadwal d. Tidak dilaksanakan
Jumlah
C Metodologi Pengajaran
1 Rata-rata variasi guru dalam penggunaan metode pembelajaran di kelas (ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi,
dll) :
a. > 3 metode c. 2 metode
b. 3 metode d. 1 metode
2 Kesesuaian penggunaan “metode pembelajaran” terhadap karakteristik substansi mata pelajaran (sesuai tuntutan
kompetensi):
a. > 90 % sesuai c. 50-74 % sesuai
b. 75-90 % sesuai d. < 50 % sesuai
3 Frekuensi penerapan lebih dari tiga metode pembelajaran:
a. Setiap pembelajaran c. Dua minggu sekali
b. Satu minggu sekali d. Lebih dari dua minggu sekali
Jumlah
D Khusus Implementasi CTL
1 Penerapan tujuh (7) pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) oleh guru dalam pembelajaran
(pendekatan inkuiri, konstruktivisme, masyarakat belajar, bertanya, permodelan, penilaian sebenarnya, dan refleksi)
dari semua mapel:
a. > 90 % mapel c. 50-74 % mapel
b. 75-90 % mapel d. < 50 % mapel
2 Rata-rata penerapan tujuh (7) pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) oleh guru dalam pembelajaran
(inkuiri, konstruktivisme, masyarakat belajar, permodelan, penilaian sebenarnya, dan refleksi):
a. 7 pendekatan c. 3-4 pendekatan
b. 5-6 pendekatan d. 1-2 pendekatan
3 Rata-rata keruntutan (urutan: pembukaan-inti-penutup) guru dalam mengajar:
a. > 90 % runtut c. 50-74 % runtut
b. 75-90 % runtut d. < 50 % runtut
4 Dukungan sekolah (fasilitas, manajemen, regulasi) dalam penerapan CTL dari semua mapel:
a. > 90 % terpenuhi c. 50-74 % terpenuhi
b. 75-90 % terpenuhi d. < 50 % terpenuhi
Jumlah
E Penggunaan Media
1 Kelengkapan media pembelajaran (OHP, wall chart, Clip Chart, laptop, LCD, VCD, tape, TV, Radio, dll) yang yang
ada di sekolah:
a. > 90 % terpenuhi c. 50-74 % terpenuhi
b. 75-90 % terpenuhi d. < 50 % terpenuhi
2 Penggunaan media elektronik/Information Communication and Technology (ICT) oleh guru dalam mengajar (LCD,
OHP, TV, VCD, TAPE RECORDER, RADIO, Komputer, film dll)
a. > 90 % menggunakan c. 50-74 % menggunakan
b. 75-90 % menggunakan d. < 50 % menggunakan
3 Frekuensi penggunaan media pembelajaran dalam PBM oleh guru:
a. Setiap pembelajaran c. Dua minggu sekali
b. Satu minggu sekali d. Lebih dari dua minggu sekali
Jumlah
Catatan: Bila terdapat dokumen dan atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan PBM dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
IV. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
A Guru
1 Rasio jumlah guru terhadap rombongan belajar:
a. ≥ 1,5 : 1 c. 1,0 –1,19 : 1
b. 1,2 –1,4: 1 d. < 1,0 : 1
2 Tingkat kelayakan (kualifikasi) pendidikan guru dari perguruan tinggi yang terakreditasi:
a. 100% ≥ S1/D4 c. 50% - 74% ≥ S1/D4
b. 76% - 99% ≥ S1/D4 d. < 50% ≥ S1/D4
3 Kesesuaian bidang keahlian guru dengan mata pelajaran yang diajarkan:
a. 90-100 % sesuai c. 70-79 % sesuai
b. 80-89 % sesuai d. < 70 % sesuai
4 Jumlah guru yang menerapkan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) seperti komputer/laptop, LCD, internet, dll)
dalam PBM:
a. > 90 % c. 50 % - 74 %
b. 75% - 90 % d. < 50 %
5 Jumlah guru yang mampu mengoperasionalkan komputer:
a. > 90 % c. 50 % - 74 %
b. 75% - 90 % d. < 50 %
6 Jumlah guru yang telah mengikuti penataran CTL:
a. > 90 % c. 50 % - 74 %
Direktorat Pembinaan SMP: Instrumen Kinerja SSN –ME SSN tahun 2008 .......................................................................................................... 8
b. 75% - 90 % d. < 50 %
7 Jumlah guru yang telah menerapkan CTL dalam PBM:
a. > 90 % c. 50 % - 74 %
b. 75% - 90 % d. < 50 %
8 Rata-rata jumlah jam mengajar guru per minggu:
a. 18-24 Jam c. 31-35 jam
b. 25-30 Jam d. > 36 jam
9 Kedisiplinan dari semua guru yang ada di sekolah (kehadiran, ketertiban, penyelesaian tugas, dll):
a. > 90 % c. 50 % - 74 %
b. 75% - 90 % d. < 50 %
10 Jumlah guru yang telah mengikuti penataran KTSP:
a. > 90 % c. 50 % - 74 %
b. 75% - 90 % d. < 50 %
11 Kepemilikan kelengkapan administrasi/perangkat pembelajaran yang dimiliki guru (buku presensi siswa, buku nilai
siswa, dll):
a. > 90 % c. 50 % - 74 %
b. 75% - 90 % d. < 50 %
12 Rata-rata kepemilikan buku referensi/bacaan/pegangan yang dimiliki guru:
a. > 5 buku c. 1-2
b. 3-5 d. Tidak punya
13 Prestasi guru dalam karya tulis ilmiah meraih kejuaraan pada tingkat:
a. Nasional c. Kabupaten/Kota
b. Propinsi d. Tidak dapat kejuaraan
14 Terkait pernyataan nomo 13, ranking kejuaraan yang dicapai pada tahun terakhir:
a. 1-5 c. 10-15
b. 6-10 d. > 15
15 Prestasi guru dalam penelitian atau PTK (Penelitian Tindakan Kelas) meraih kejuaraan pada tingkat:
a. Nasional c. Kabupaten/Kota
b. Propinsi d. Tidak dapat kejuaraan
16 Terkait pernyataan nomo 15, ranking kejuaraan yang dicapai pada tahun terakhir:
a. 1-5 c. 10-15
b. 6-10 d. > 15
Jumlah
B Kepala Sekolah
1 Masa kerja sebagai kepala sekolah (dihitung dari SK pertama sebagai kepala sekolah):
a. > 3 Tahun c. 2 Tahun
b. 3 Tahun d. < 2 Tahun
2 Kepemilikan sertifikat kursus/pendidikan komputer:
a. Memiliki b. Tidak memiliki
3 Pelatihan CTL:
a. Pernah b. Tidak pernah
4 Pelatihan KTSP:
a. Pernah b. Tidak pernah
5 Kepemilikan sertifikat pelatihan calon kepala sekolah:
a. Memiliki b. Tidak memiliki
6 Jenjang pendidikan terakhir kepala sekolah:
a. > S1 c. D3
b. S1/D4 d. < D3
7 Pengalaman pelatihan lainnya:
a. Ada:
....................................
b. Tidak ada
Jumlah
C Tenaga Pendukung
1 Rasio jumlah tenaga perpustakaan terhadap jumlah siswa:
a. 1 : ≤ 360 c. 1 : > 400
b. 1 : 361 –400 d. Tidak ada tenaga khusus perpustakaan
2 Rasio jumlah tenaga laboran IPA (bisa guru yang diangkat atau tenaga khusus) terhadap jumlah rombongan belajar
(rombel):
a. 1 : ‹ 9 c. 1 : > 12
b. 1 : 9 –12 d. Tidak ada
3 Rasio jumlah tenaga komputer (bisa guru yang diangkat atau tenaga khusus) terhadap jumlah rombel:
a. 1 : ‹ 9 c. 1 : > 12
b. 1 : 9 –12 d. 1 : Tidak ada
4 Rasio jumlah tenaga laboran Bahasa (bisa guru yang diangkat atau tenaga khusus) terhadap jumlah rombongan belajar
(rombel):
a. 1 : ‹ 9 c. 1 : > 12
b. 1 : 9 –12 d. Tidak ada
Direktorat Pembinaan SMP: Instrumen Kinerja SSN –ME SSN tahun 2008 .......................................................................................................... 9
5 Prosentase kepemilikan sertifikat kursus/pendidikan komputer/ TIK tenaga pendukung:
a. > 90 % c. 50 % - 74 %
b. 75% - 90 % d. < 50 %
6 Rata-rata kualifikasi pendidikan tenaga pendukung/karyawan:
a. > D3 c. D1
b. D2 d. SLTA
7 Tingkat kedisiplinan karyawan (kehadiran, ketertiban, penyelesaian tugas, dll) pada tiga bulan terakhir:
a. > 90 % c. 50 % - 74 %
b. 75% - 90 % d. < 50 %
Jumlah
Catatan: Bila terdapat dokumen dan atau hal lainnya yang berhubungan dengan tenaga pendidik dan kependidikan dapat ditulis dalam
instrumen kualitatif.
V. SARANA DAN PRASARANA
A Ruang kelas:
1 Rasio ruang kelas terhadap rombel:
a. 1 : 1 c. 1 : 1,5
b. 1 : 1,2 d. 1 : > 1,5
2 Kebersihan seluruh ruang kelas pada umumnya (kebersihan lantai, tembok, mebelair, pintu, jendela, dan lainnya):
a. > 90-100 % bersih c. 50 % - 74 % bersih
b. 75% - 90 % bersih d. < 50 % bersih
3 Jumlah mebelair (meja, kursi, almari, papan tulis, dll) dalam ruang kelas terhadap kebutuhan/jumlah siswa dan guru
telah terpenuhi:
a. > 90-100 % c. 50 % - 74 %
b. 75% - 90 % d. < 50 %
4 Kelengkapan sarana penerangan, pencahayaan, dan sirkulasi udara ruang kelas pada umumnya:
a. Dilengkapi pintu, jendela/boven, kaca, lampu, kipas angin/AC, dll c. Dilengkapi jendela
b. Dilengkapi jendela, kaca, dan lampu d. Tidak ada
5 Kelengkapan pengamanan ruang kelas pada umumnya:
a. Terdapat tralis dan kunci pintu lengkap, dll c. Pintu tanpa kunci
b. Terdapat pintu dan kunci lengkap d. Tidak ada pengamanan sama sekali
6 Kelengkapan sarana TIK untuk pembelajaran di dalam ruang kelas:
a. Dilengkapi komputer, internet, LCD, layar monitor, TV, VCD, dll c. Dilengkapi TV
b. Dilengkapi TV, VCD, dll d. Tidak ada sama sekali
Jumlah
Catatan: Bila terdapat dokumen, fasilitas, dan atau hal lainnya yang berhubungan dengan kondisi ruang kelas dapat ditulis dalam instrumen
kualitatif.
B Laboratorium:
Laboratorium IPA
1 Keberadaan ruangan laboratorium IPA:
a. Ada b. Tidak ada
2 Ketercukupan bangunan ruang laboratorium IPA (Fisika, Biologi, Kimia) apabila jumlah rombel lebih besar 18, yaitu:
a. Terdapat 2 laboratorium IPA c. Terdapat 1 laboratorium tetapi tergabung dengan ruang lain
b. Terdapat 1 laboratorium IPA d. Tidak ada laboratorium
3 Ketercukupan bangunan ruang laboratorium IPA (Fisika, Biologi, Kimia) apabila jumlah rombel lebih kecil 18, maka:
a. 1 laboratorium terpisah dengan ruang lain b. 1 laboratorium tetapi tergabung dengan ruang
lain/Tidak punya
4 Kelengkapan bahan-bahan praktikum sesuai dengan topik dalam materi IPA:
a. 90-100% topik praktek terpenuhi c. 50 –69% topik praktek terpenuhi
b. 70 –89% topik praktek terpenuhi d. < 50 %
5 Kelengkapan peralatan praktikum sesuai dengan topik dalam materi IPA:
a. 90-100% topik praktek terpenuhi c. 50 –69% topik praktek terpenuhi
b. 70 –89% topik praktek terpenuhi d. < 50%
6 Keberadaan kelengkapan tempat penyimpanan peralatan dan bahan praktikum IPA:
a. Ada b. Tidak ada
7 Kelengkapan sarana penerangan, pencahayaan, dan sirkulasi udara pada umumnya:
a. Dilengkapi pintu, jendela/boven, kaca, lampu, kipas angin/AC, dll c. Dilengkapi pintu dan jendela
b. Dilengkapi pintu, jendela, kaca, dan lampu d. Pintu saja
8 Kelengkapan pengamanan pada umumnya:
a. Terdapat tralis dan kunci pintu lengkap, dll c. Pintu tanpa kunci
b. Terdapat pintu dan kunci lengkap d. Tidak ada pengamanan sama sekali
9 Keberadaan jaringan internet:
a. Ada b. Tidak ada
10 Kelengkapan sarana TIK untuk pembelajaran di dalam laboratorium IPA:
a. Dilengkapi komputer, internet, LCD, layar monitor, TV, VCD, dll c. Dilengkapi TV
b. Dilengkapi TV, VCD, dll d. Tidak ada sama sekali
Laboratorium Bahasa
11 Keberadaan ruangan laboratorium Bahasa:
Direktorat Pembinaan SMP: Instrumen Kinerja SSN –ME SSN tahun 2008 .......................................................................................................... 10
a. Ada b. Tidak ada
12 Kelengkapan sarana penerangan, pencahayaan, dan sirkulasi udara pada umumnya:
a. Dilengkapi pintu, jendela/boven, kaca, lampu, kipas angin/AC, dll c. Dilengkapi pintu dan jendela
b. Dilengkapi pintu, jendela, kaca, dan lampu d. Pintu saja
13 Kelengkapan pengamanan pada umumnya:
a. Terdapat tralis dan kunci pintu lengkap, dll c. Pintu tanpa kunci
b. Terdapat pintu dan kunci lengkap d. Tidak ada pengamanan sama sekali
14 Jumlah box/meja terhadap jumlah siswa per rombel:
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 %
15 Keberadaan jaringan internet:
a. Ada b. Tidak ada
Laboratorium Komputer
16 Keberadaan ruangan laboratorium Komputer:
a. Ada b. Tidak ada
17 Kelengkapan sarana penerangan, pencahayaan, dan sirkulasi udara pada umumnya:
a. Dilengkapi pintu, jendela/boven, kaca, lampu, kipas angin/AC, dll c. Dilengkapi pintu dan jendela
b. Dilengkapi pintu, jendela, kaca, dan lampu d. Pintu saja
18 Kelengkapan pengamanan pada umumnya:
a. Terdapat tralis dan kunci pintu lengkap, dll c. Pintu tanpa kunci
b. Terdapat pintu dan kunci lengkap d. Tidak ada pengamanan sama sekali
19 Jumlah komputer terhadap jumlah siswa per rombel:
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 %
20 Keberadaan jaringan internet:
a. Ada b. Tidak ada
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan dengan kondisi semua laboratorium dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
C Perpustakaan:
1 Rasio Buku bacaan terhadap jumlah siswa:
a. 1 : 1 c. 1 : 3
b. 1 : 2 d. 1 : > 3
2 Keberadaan rak buku:
a. 90-100% memenuhi buku c. 50 –69% memenuhi buku
b. 70 –89% memenuhi buku d. < 50 % memenuhi buku
3 Jumlah kunjungan siswa ke perpustakaan setiap hari:
a. > 50 siswa c. 10 –30 siswa
b. 30 –49 siswa d. Kurang dari 10 siswa
4 Kelengkapan fasilitas komputer dalam ruang perpustakaan:
a. Ada, > 5 buah c. Ada, 1-2 buah
Ada, 3-4 buah d. Tidak ada
5 Keberadaan ruang baca dalam ruang perpustakaan:
a. Ada b. Tidak ada
6 Kelengkapan sarana penerangan, pencahayaan, dan sirkulasi udara pada umumnya:
a. Dilengkapi pintu, jendela/boven, kaca, lampu, kipas angin/AC,
dll
c. Dilengkapi pintu dan jendela
b. Dilengkapi pintu, jendela, kaca, dan lampu d. Pintu saja
7 Kelengkapan pengamanan pada umumnya:
a. Terdapat tralis dan kunci pintu lengkap, dll c. Pintu tanpa kunci
b. Terdapat pintu dan kunci lengkap d. Tidak ada pengamanan sama sekali
8 Jumlah judul buku:
a. > 2000 judul c. 1000 –1490 judul
b. 1500 –2000 judul d. Kurang dari 1000 judul
9 Keberadaan majalah, koran, jurnal, dll dalam perpustakaan:
a. > 6 jenis c. 2 –3 jenis
b. 4 –6 jenis d. 1 jenis
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan dengan kondisi semua laboratorium dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
D Ruang Pimpinan Sekolah (Kepala Sekolah dan Wakil):
Ruang Kepala Sekolah
1 Kelengkapan / keberadaan fasilitas mebelair (kursi, meja, almari buku, etalase, almari piala) ruang kepala sekolah:
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 %
2 Kelengkapan fasilitas multi media seperti: TV, VCD, CCTV, tape, komputer dll:
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 %
3 Keberadaan kamar kecil :
a. Ada b. Tidak ada
Direktorat Pembinaan SMP: Instrumen Kinerja SSN –ME SSN tahun 2008 .......................................................................................................... 11
4 Keberadaan jaringan internet:
a. Ada b. Tidak ada
5 Kelengkapan sarana penerangan, pencahayaan, dan sirkulasi udara pada umumnya:
a. Dilengkapi pintu, jendela/boven, kaca, lampu, kipas angin/AC, dll c. Dilengkapi pintu dan jendela
b. Dilengkapi pintu, jendela, kaca, dan lampu d. Pintu saja
6 Kelengkapan pengamanan pada umumnya:
a. Terdapat tralis dan kunci pintu lengkap, dll c. Pintu tanpa kunci
b. Terdapat pintu dan kunci lengkap d. Tidak ada pengamanan sama sekali
Ruang Wakil Kepala Sekolah
7 Kelengkapan / keberadaan fasilitas mebelair (kursi, meja, almari buku, etalase, almari piala):
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 %
8 Kelengkapan fasilitas multi media seperti: TV, VCD, CCTV, tape, komputer dll:
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 %
9 Keberadaan kamar kecil :
a. Ada b. Tidak ada
10 Keberadaan jaringan internet:
a. Ada b. Tidak ada
11 Kelengkapan sarana penerangan, pencahayaan, dan sirkulasi udara pada umumnya:
a. Dilengkapi pintu, jendela/boven, kaca, lampu, kipas angin/AC,
dll
c. Dilengkapi pintu dan jendela
b. Dilengkapi pintu, jendela, kaca, dan lampu d. Pintu saja
12 Kelengkapan pengamanan pada umumnya:
a. Terdapat tralis dan kunci pintu lengkap, dll c. Pintu tanpa kunci
b. Terdapat pintu dan kunci lengkap d. Tidak ada pengamanan sama sekali
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan dengan kondisi ruang pimpinan dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
E Ruang Guru:
1 Kelengkapan / keberadaan fasilitas mebelair (kursi, meja, almari buku, etalase):
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 %
2 Kelengkapan fasilitas multi media seperti: TV, VCD, CCTV, tape, komputer dll:
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 %
3 Keberadaan kamar kecil :
a. Ada b. Tidak ada
4 Keberadaan jaringan internet:
a. Ada b. Tidak ada
5 Kelengkapan sarana penerangan, pencahayaan, dan sirkulasi udara pada umumnya:
a. Dilengkapi pintu, jendela/boven, kaca, lampu, kipas angin/AC, dll c. Dilengkapi pintu dan jendela
b. Dilengkapi pintu, jendela, kaca, dan lampu d. Pintu saja
6 Kelengkapan pengamanan pada umumnya:
a. Terdapat tralis dan kunci pintu lengkap, dll c. Pintu tanpa kunci
b. Terdapat pintu dan kunci lengkap d. Tidak ada pengamanan sama sekali
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan dengan kondisi ruang guru dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
F Ruang Tata Usaha:
1 Kelengkapan / keberadaan fasilitas mebelair (kursi, meja, almari, brankas, etalase, mesin tik manual):
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 %
2 Kelengkapan fasilitas multi media seperti: TV, VCD, tape, komputer dll:
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 %
3 Keberadaan kamar kecil :
a. Ada b. Tidak ada
4 Keberadaan jaringan internet:
a. Ada b. Tidak ada
6 Kelengkapan sarana penerangan, pencahayaan, dan sirkulasi udara pada umumnya:
a. Dilengkapi pintu, jendela/boven, kaca, lampu, kipas angin/AC, dll c. Dilengkapi pintu dan jendela
b. Dilengkapi pintu, jendela, kaca, dan lampu d. Pintu saja
7 Kelengkapan pengamanan pada umumnya:
a. Terdapat tralis dan kunci pintu lengkap, dll c. Pintu tanpa kunci
b. Terdapat pintu dan kunci lengkap d. Tidak ada pengamanan sama sekali
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan dengan kondisi ruang TU dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
G Kamar kecil Siswa:
1 Keberadaan kamar kecil siswa:
Direktorat Pembinaan SMP: Instrumen Kinerja SSN –ME SSN tahun 2008 .......................................................................................................... 12
a. Ada b. Tidak ada
2 Rasio jumlah kamar kecil dan rombel siswa:
a. 1 : 1 c. 1 : ≥ 3
b. 1 : 2 d. Tidak ada
3 Ketersediaan air, closed, bak tempat air, tempat cuci tangan, ember, dll:
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 %
4 Kelengkapan sarana penerangan, pencahayaan, dan sirkulasi udara pada umumnya:
a. Dilengkapi pintu, boven, lampu, kaca, penyedot udara, dll c. Dilengkapi pintu dan boven
b. Dilengkapi pintu, boven, kaca, lampu d. Dilengkapi pintu
5 Kelengkapan pengamanan pada umumnya:
a. Terdapat tralis dan kunci pintu lengkap, dll c. Pintu tanpa kunci
b. Terdapat pintu dan kunci lengkap d. Tidak ada pengamanan sama sekali
6 Rata-rata kondisi kamar kecil dari seluruhnya yang ada:
a. 90-100% bersih c. 50 –69% bersih
b. 70 –89% bersih d. < 50 % bersih
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan dengan kondisi kamar kecil dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
H Fasilitas pendukung dan Multi media
Ruang BK:
1 Kelengkapan / keberadaan fasilitas mebelair (kursi, meja, almari):
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 % terpenuhi
2 Kelengkapan fasilitas multi media seperti: TV, VCD, tape, komputer dll:
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 % terpenuhi
3 Keberadaan kamar kecil :
a. Ada b. Tidak ada
4 Keberadaan jaringan internet:
a. Ada b. Tidak ada
5 Kelengkapan sarana penerangan, pencahayaan, dan sirkulasi udara pada umumnya:
a. Dilengkapi pintu, jendela/boven, kaca, lampu, kipas angin/AC,
dll
c. Dilengkapi pintu dan jendela
b. Dilengkapi pintu, jendela, kaca, dan lampu d. Pintu saja
6 Kelengkapan pengamanan pada umumnya:
a. Terdapat tralis dan kunci pintu lengkap, dll c. Pintu tanpa kunci
b. Terdapat pintu dan kunci lengkap d. Tidak ada pengamanan sama sekali
Ruang OSIS:
7 Kelengkapan / keberadaan fasilitas mebelair (kursi, meja, almari):
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 %
8 Kelengkapan fasilitas multi media seperti: TV, VCD, tape, komputer dll:
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 %
9 Keberadaan kamar kecil :
a. Ada b. Tidak ada
10 Keberadaan jaringan internet:
a. Ada b. Tidak ada
11 Kelengkapan sarana penerangan, pencahayaan, dan sirkulasi udara pada umumnya:
a. Dilengkapi pintu, jendela/boven, kaca, lampu, kipas angin/AC,
dll
c. Dilengkapi pintu dan jendela
b. Dilengkapi pintu, jendela, kaca, dan lampu d. Pintu saja
12 Kelengkapan pengamanan pada umumnya:
a. Terdapat tralis dan kunci pintu lengkap, dll c. Pintu tanpa kunci
b. Terdapat pintu dan kunci lengkap d. Tidak ada pengamanan sama sekali
Ruang UKS/PMR/Kesehatan:
13 Kelengkapan / keberadaan fasilitas mebelair (kursi, meja, almari):
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 %
14 Kelengkapan fasilitas multi media seperti: TV, VCD, komputer, tempat tidur, obat-obatan, peralatan medis dll:
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 % terpenuhi
15 Keberadaan kamar kecil :
a. Ada b. Tidak ada
16 Keberadaan jaringan internet:
a. Ada b. Tidak ada
17 Kelengkapan sarana penerangan, pencahayaan, dan sirkulasi udara pada umumnya:
a. Dilengkapi pintu, jendela/boven, kaca, lampu, kipas angin/AC,
dll
c. Dilengkapi pintu dan jendela
Direktorat Pembinaan SMP: Instrumen Kinerja SSN –ME SSN tahun 2008 .......................................................................................................... 13
b. Dilengkapi pintu, jendela, kaca, dan lampu d. Pintu saja
18 Kelengkapan pengamanan pada umumnya:
a. Terdapat tralis dan kunci pintu lengkap, dll c. Pintu tanpa kunci
b. Terdapat pintu dan kunci lengkap d. Tidak ada pengamanan sama sekali
Ruang Koperasi Sekolah
19 Kelengkapan / keberadaan fasilitas mebelair (kursi, meja, almari):
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 % terpenuhi
20 Kelengkapan fasilitas usaha seperti: etalase, meja, kursi, almari, komputer dll:
a. 90-100% terpenuhi c. 50 –69% terpenuhi
b. 70 –89% terpenuhi d. < 50 % terpenuhi
21 Keberadaan kamar kecil :
a. Ada b. Tidak ada
22 Kelengkapan sarana penerangan, pencahayaan, dan sirkulasi udara pada umumnya:
a. Dilengkapi pintu, jendela/boven, kaca, lampu, kipas angin/AC,
dll
c. Dilengkapi pintu dan jendela
b. Dilengkapi pintu, jendela, kaca, dan lampu d. Pintu saja
23 Kelengkapan pengamanan pada umumnya:
a. Terdapat tralis dan kunci pintu lengkap, dll c. Pintu tanpa kunci
b. Terdapat pintu dan kunci lengkap d. Tidak ada pengamanan sama
sekali
Ruang Lainnya
24 Keberadaan ruang Kantin:
a. Ada b. Tidak ada
25 Keradaaan tempat ibadah:
a. Ada b. Tidak ada
26 Keberadaan Pos Jaga sekolah:
a. Ada b. Tidak ada
27 Keberadaan aula (auditorium/hall) sekolah:
a. Ada b. Tidak ada
28 Keberadaan tempat parkir kendaraan siswa, karyawan, dan guru:
a. Ada b. Tidak ada
29 Keberadaan ruang keterampilan:
a. Ada b. Tidak ada
30 Keberadaan kesenian sekolah:
a. Ada b. Tidak ada
31 Keberadaan gudang sekolah:
a. Ada b. Tidak ada
32 Keberadaan lapangan upacara:
a. Ada b. Tidak ada
33 Keberadaan lapangan sepak bola:
a. Ada b. Tidak ada
34 Keberadaan ruang Komite Sekolah:
a. Ada b. Tidak ada
35 Keberadaan rumah tinggal penjaga sekolah:
a. Ada b. Tidak ada
36 Fasilitas telekomunikasi, informasi, dan listrik:
a. Telpon, internet, fax, listrik. c. Telpon dan listrik
b. Telpon, listrik, fax. d. Listrik
37 Keberadaan khusus ruang multi media:
a. Ada b. Tidak ada
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan kondisi semua fasilitas pendukung dan multi media ditulis dalam instrumen kualitatif.
I Lingkungan sekolah:
1 Kesan umum lingkungan sekolah (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan = 6 K)
a. Mencapai 5 –6 K c. Mencapai 1 –2 K
b. Mencapai 3 –4 K d. Tidak ada yang memenuhi
2 Tamanisasi lingkungan sekolah:
a. > 25% lahan c. 1-10 % lahan
b. 11-20 % lahan d. Tidak ada tamanisasi
3 Optimalisasi lingkungan sekolah untuk pengembangan unit usaha/income generating unit:
a. > 3 jenis usaha ekonomi sekolah c. 1 jenis usaha
b. 2-3 jenis usaha d. Tidak ada usaha yang menghasilkan uang
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan dengan kondisi lingkungan sekolah dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
VI. MANAJEMEN/PENGELOLAAN
Direktorat Pembinaan SMP: Instrumen Kinerja SSN –ME SSN tahun 2008 .......................................................................................................... 14
A Perencanaan Sekolah
1 Kelengkapan dokumen Renstra (Rencana Strategis) dalam Rencana Pengembangan Sekolah (RPS):
a. Ada b. Tidak ada
2 Substansi yang dikembangkan dalam Renstra RPS:
a. > 8 SNP c. 3-5 SNP
b. 6-8 SNP d. < 3 SNP
3 Kelengkapan Dokumen Renop (Rencana Operasional) dalam RPS:
a. Ada b. Tidak ada
4 Substansi yang dikembangkan dalam Renop RPS:
a. > 8 SNP c. 3-5 SNP
b. 6-8 SNP d. < 3 SNP
5 Keterlibatan/peran-serta warga sekolah dalam pengambilan keputusan kebijakan dan program sekolah:
a. 90-100% terlibat c. 50 –69% terlibat
b. 70 –89% terlibat d. < 50 % terlibat
6 Kepemilikan RPS oleh warga sekolah (guru dan karyawan) sebagai indikator keterbukaan kepala sekolah dalam
perencanan pengembangan dan anggaran sekolah:
a. 90-100% memiliki c. 50 –69% memiliki
b. 70 –89% memiliki d. < 50 % memiliki
7 Keterlibatan/peran-serta warga sekolah dalam pelaksanaan program sekolah:
a. 90-100% terlibat c. 50 –69% terlibat
b. 70 –89% terlibat d. < 50 % terlibat
8 Prosentase warga sekolah yang membaca laporan/hasil-hasil program dan keuangan sekolah:
a. 90-100% membaca/mengetahui c. 50 –69% membaca/mengetahui
b. 70 –89% membaca/mengetahui d. < 50 % membaca/mengetahui
9 Kerjasama sekolah dengan lembaga lain dalam negeri:
a. Ada c. Tidak ada
10 Keterlibatan (peran dan fungsi) komite sekolah terhadap penyelenggaraan pendidikan terhadap tiga kegiatan, yaitu:
Pembuatan RPS, pelaksanaan program dan evaluasi program:
a. 3 kegiatan c. 1 kegiatan
b. 2 kegiatan d. Tidak terlibat sama sekali
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan dengan perencanaan sekolah dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
B. Implementasi Program
1 Keterlaksanaan program kesiswaan:
a. 90-100% terlaksana c. 50 –69% terlaksana
b. 70 –89% terlaksana d. < 50 % terlaksana
2 Keterlaksanaan program pengembangan pembelajaran (PBM):
a. 90-100% terlaksana c. 50 –69% terlaksana
b. 70 –89% terlaksana d. < 50 % terlaksana
3 Keterlaksanaan program pengembangan sarpras:
a. 90-100% terlaksana c. 50 –69% terlaksana
b. 70 –89% terlaksana d. < 50 % terlaksana
4 Keterlaksanaan program pengembangan SDM:
a. 90-100% terlaksana c. 50 –69% terlaksana
b. 70 –89% terlaksana d. < 50 % terlaksana
5 Keterlaksanaan program perangkat kurikulum untuk semua mapel:
a. 90-100% terlaksana c. 50 –69% terlaksana
b. 70 –89% terlaksana d. < 50 % terlaksana
6 Keterlaksanaan program penilaian hasil belajar:
a. 90-100% terlaksana c. 50 –69% terlaksana
b. 70 –89% terlaksana d. < 50 % terlaksana
7 Keterlaksanaan program pengembangan manajemen sekolah:
a. 90-100% terlaksana c. 50 –69% terlaksana
b. 70 –89% terlaksana d. < 50 % terlaksana
8 Keterlaksanaan program penggalian kerjasama dengan pihak lain:
a. 90-100% terlaksana c. 50 –69% terlaksana
b. 70 –89% terlaksana d. < 50 % terlaksana
9 Keterlaksanaan program kesiswaan:
a. 90-100% terlaksana c. 50 –69% terlaksana
b. 70 –89% terlaksana d. < 50 % terlaksana
10 Keterlaksanaan program pengembangan lingkungan sehat:
a. 90-100% terlaksana c. 50 –69% terlaksana
b. 70 –89% terlaksana d. < 50 % terlaksana
11 Keterlaksanaan program lainnya: keagamaan, kesenian, olah raga, keterampilan, dan sebagainya:
a. 90-100% terlaksana c. 50 –69% terlaksana
b. 70 –89% terlaksana d. < 50 % terlaksana
Direktorat Pembinaan SMP: Instrumen Kinerja SSN –ME SSN tahun 2008 .......................................................................................................... 15
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan program dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
C. Pengawasan
1 Frekuensi supervisi kepala sekolah dalam pelaksanaan program sekolah:
a. 1 kali per minggu c. 1 kali per bulan
b. 1 kali per dua minggu d. Tidak pernah
2 Ketersediaan instrumen pengawasan (supervisi):
a. Ada b. Tidak
3 Tindak lanjut hasil temuan kepengawasan:
a. Ada b. Tidak
4 Keberadaan tim internal ME Kinerja Sekolah:
a. Ada b. Tidak
5 Keberadaan instrumen ME Kinerja Sekolah:
a. Ada b. Tidak
6 Keterlaksanaan ME Kinerja Sekolah oleh tim internal sekolah:
a. Terlaksana b. Tidak terlaksana
7 Keterlibatan komite sekolah dalam kepengawasan (supervisi dan ME) di sekolah:
a. Setiap kegiatan pengawasan c. Setiap akhir tahun
b. Setiap 6 bulan sekali d. Tidak pernah
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan dengan pengawasan sekolah dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
D. Kepemimpinan
1 Tingkat kedisiplinan kepala sekolah (kehadiran, ketertiban, penyelesaian tugas, dll) dalam tiga bulan terakhir:
a. > 90 % c. 50 % - 74 %
b. 75% - 90 % d. < 50 %
2 Frekuensi melakukan pertemuan/rapat antara pimpinan dengan dewan guru dan karyawan:
a. 1 minggu sekali c. 1 bulan sekali
b. 2 minggu sekali d. > 1 bulan sekali
3 Pemberian penghargaan/sanksi oleh kepala sekolah:
a. Ada b. Tidak ada
4 Pendelegasian wewenang:
a. Ada b. Tidak ada
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan dengan kepemimpinan dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
VII. PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
A Sumber Dana
1 Total anggaran belanja sekolah tahun terakhir:
a. ≥ Rp. 1 milyar c. Rp. 500 juta –Rp 749 juta
b. Rp. (750–999) Juta d. < Rp. 500 juta
2 Jumlah sumber pendanaan sekolah:
a. > dari 5 sumber c. 3 sumber
b. 4 –5 sumber d. ≤ 2 sumber
3 Prosentase terbesar perolehan dana pada tahun terakhir berdasarkan sumbernya berasal dari:
a. Pemerintah pusat c. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
b. Pemerintah Daerah Provinsi d. Komite Sekolah/Masyarakat/lainnya
4 Prosentase terkecil perolehan dana pada tahun terakhir berdasarkan sumbernya berasal dari:
a. Pemerintah pusat c. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
b. Pemerintah Daerah Provinsi d. Komite Sekolah/Masyarakat/lainnya
5 Ranking kedua prosentase perolehan dana pada tahun terakhir berdasarkan sumbernya adalah dari:
a. Pemerintah pusat c. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
b. Pemerintah Daerah Provinsi d. Komite Sekolah/Masyarakat/lainnya
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan dengan sumber dana dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
B Alokasi dan Penggunaan Dana
1 Alokasi anggaran dalam RAPBS untuk pengembangan KTSP:
a. Ada b. Tidak ada
2 Alokasi anggaran dalam RAPBS untuk pencapaian standar ketuntasan belajar minimal dan NUN:
a. Ada b. Tidak ada
3 Alokasi anggaran dalam RAPBS untuk pencapaian standar PBM:
a. Ada b. Tidak ada
4 Alokasi anggaran dalam RAPBS untuk pencapaian standar manajemen:
a. Ada b. Tidak ada
5 Alokasi anggaran dalam RAPBS untuk pencapaian standar sarana, prasarana, dan fasilitas lain:
a. Ada b. Tidak ada
6 Alokasi anggaran dalam RAPBS untuk pencapaian standar penilaian:
Direktorat Pembinaan SMP: Instrumen Kinerja SSN –ME SSN tahun 2008 .......................................................................................................... 16
a. Ada b. Tidak ada
7 Alokasi anggaran dalam RAPBS untuk pencapaian prestasi non-akademik:
a. Ada b. Tidak ada
8 Alokasi anggaran dalam RAPBS untuk pencapaian standar tenaga pendidik dan kependidikan:
a. Ada b. Tidak ada
9 Penggunaan anggaran dalam program pengembangan KTSP:
a. Tepat sesuai rencana atau kurang dari rencana
dan mencapai tujuan
c. Sesuai anggaran dan tidak mencapai tujuan
b. Ada penambahan biaya dan mencapai tujuan d. Ada penambahan biaya dan tidak mencapai tujuan
10 Alokasi anggaran dalam program pencapaian standar ketuntasan belajar minimal dan NUAN:
a. Tepat sesuai rencana atau kurang dari rencana
dan mencapai tujuan
c. Sesuai anggaran dan tidak mencapai tujuan
b. Ada penambahan biaya dan mencapai tujuan d. Ada penambahan biaya dan tidak mencapai tujuan
11 Alokasi anggaran dalam program untuk pencapaian standar PBM:
a. Tepat sesuai rencana atau kurang dari rencana
dan mencapai tujuan
c. Sesuai anggaran dan tidak mencapai tujuan
b. Ada penambahan biaya dan mencapai tujuan d. Ada penambahan biaya dan tidak mencapai tujuan
12 Alokasi anggaran dalam program untuk pencapaian standar manajemen:
a. Tepat sesuai rencana atau kurang dari rencana
dan mencapai tujuan
c. Sesuai anggaran dan tidak mencapai tujuan
b. Ada penambahan biaya dan mencapai tujuan d. Ada penambahan biaya dan tidak mencapai tujuan
13 Alokasi anggaran dalam program untuk pencapaian standar sarana, prasarana, dan fasilitas lain:
a. Tepat sesuai rencana atau kurang dari rencana
dan mencapai tujuan
c. Sesuai anggaran dan tidak mencapai tujuan
b. Ada penambahan biaya dan mencapai tujuan d. Ada penambahan biaya dan tidak mencapai tujuan
14 Alokasi anggaran dalam program untuk pencapaian standar penilaian:
a. Tepat sesuai rencana atau kurang dari rencana
dan mencapai tujuan
c. Sesuai anggaran dan tidak mencapai tujuan
b. Ada penambahan biaya dan mencapai tujuan d. Ada penambahan biaya dan tidak mencapai tujuan
15 Alokasi anggaran dalam program untuk pencapaian prestasi non-akademik:
a. Tepat sesuai rencana atau kurang dari rencana
dan mencapai tujuan
c. Sesuai anggaran dan tidak mencapai tujuan
b. Ada penambahan biaya dan mencapai tujuan d. Ada penambahan biaya dan tidak mencapai tujuan
16 Alokasi anggaran dalam program untuk pencapaian standar tenaga pendidik dan kependidikan:
a. Tepat sesuai rencana atau kurang dari rencana
dan mencapai tujuan
c. Sesuai anggaran dan tidak mencapai tujuan
b. Ada penambahan biaya dan mencapai tujuan d. Ada penambahan biaya dan tidak mencapai tujuan
17 Tingkat kepatutan/kelayakan dalam penggunaan dana terhadap ketentuan yang ada:
a. Wajar (sesuai aturan c. Kurang
b. Cukup wajar d. Tidak wajar (banyak penyimpangan)
18 Penyimpangan dalam penggunaan dana terhadap ketentuan yang ada:
a. Tidak ada c. 6-10%
b. 1-5 % d. > 10%
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan dengan alokasi dan penggunaan dana dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
C Akuntabilitas Penggunaan Dana
1 Pertanggungjawaban administrasi (pelaporan-pelaporan) sekolah dalam penggunaan dana:
a. > 90 % dilaporkan c. 50 % - 74 % dilaporkan
b. 75% - 90 % dilaporkan d. < 50 % dilaporkan
2 Kelengkapan bukti fisik administrasi penggunaan dana:
a. > 90 % ada c. 50 % - 74 % ada
b. 75% - 90 % ada d. < 50 % ada
3 Kelengkapan bukti fisik administrasi pajak penggunaan dana:
a. > 90 % ada c. 50 % - 74 % ada
b. 75% - 90 % ada d. < 50 % ada
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan dengan akuntabilitas penggunaan dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
VIII. PENILAIAN
A Kesiapan Guru dalam Penilaian
1 Keberadaan kelengkapan dokumen perangkat / instrumen penilaian / evaluasi belajar siswa (perangkat soal-soal,
perangkat penugasan, bank soal, dll) :
a. > 90 % ada c. 50 % - 74 % ada
b. 75% - 90 % ada d. < 50 % ada
Direktorat Pembinaan SMP: Instrumen Kinerja SSN –ME SSN tahun 2008 .......................................................................................................... 17
2 Keberadaan kelengkapan dokumen / buku/ perangkat lunak analisis nilai, dll untuk evaluasi belajar siswa:
a. > 90 % ada c. 50 % - 74 % ada
b. 75% - 90 % ada d. < 50 % ada
3 Keberadaan kelengkapan perencanaan pelaksanaan (schedule, bentuk atau jenis) penilaian belajar siswa:
a. > 90 % ada c. 50 % - 74 % ada
b. 75% - 90 % ada d. < 50 % ada
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan dengan kesiapan guru dalam penilaian dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
B Pelaksanaan Penilaian
1 Rata-rata variasi metode / strategi penilaian yang diterapkan guru (tanya jawab, ulangan harian, ulangan blok, quiz,
tugas, proyek, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dll):
a. > 4 metode c. 2 metode
b. 3-4 metode d. 1 metode
2 Rata-rata frekuensi penilaian / evaluasi belajar siswa yang dilaksanakan oleh guru:
a. Tiap tatap muka c. 3 minggu sekali
b. 2 minggu sekali d. > 3 minggu sekali
3 Pelaksanaan tes akhir semester:
a. Ada b. Tidak ada
4 Pelaksanaan tes akhir tahun ajaran:
a. Ada b. Tidak ada
5 Keterlibatan pihak lain dalam pelaksanaan penilaian/evaluasi:
a. Ada:
....................................
..
b. Tidak ada
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan penilaian dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
C Pemanfaatan hasil penilaian
1 Rata-rata pendokumentasian hasil belajar/nilai siswa oleh guru:
a. > 90 % ada c. 50 % - 74 % ada
b. 75% - 90 % ada d. < 50 % ada
2 Secara umum, rata-rata pemanfaatan hasil belajar/nilai siswa oleh guru atau sekolah:
a. > 90 % digunakan c. 50 % - 74 % digunakan
b. 75% - 90 % digunakan d. < 50 % digunakan
3 Pemanfaatan hasil belajar/nilai siswa untuk program remedial:
a. Ada b. Tidak ada
4 Pemanfaatan hasil belajar/nilai siswa untuk program pengayaan:
a. Ada b. Tidak ada
5 Pemanfaatan hasil belajar/nilai siswa untuk program pembinaan bakat/prestasi:
a. Ada b. Tidak ada
6 Pemanfaatan hasil belajar/nilai siswa untuk kepentingan lainnya:
a. Ada:
..................................
b. Tidak ada
Jumlah
Catatan: Bila terdapat data lainnya yang berhubungan dengan pemanfaatan hasil penilaian dapat ditulis dalam instrumen kualitatif.
..............................., ..... .................... ............
Nama Petugas : …………………………………
Nomor HP : …………………………………
Instansi : …………………………………

Jumat, 08 April 2011

PERMENDIKNAS RI NO 12 TH 2007


SALINAN
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2007
TENTANG
STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Menimbang:    bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 39ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 19Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan perlu menetapkan PeraturanMenteri Pendidikan Nasional tentang StandarPengawas Sekolah/Madrasah;
Mengingat: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 41,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4496);
2.  Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Kementerian Negara Republik Indonesiasebagaimana telah beberapa kali diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Re-publik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;

3.Keputusan Presiden Republik IndonesiaNomor 187/M Tahun 2004 mengenaiPembentukan Kabinet Indonesia Bersatusebagaimana telah beberapa kali diubahterakhir dengan Keputusan PresidenRepublik Indonesia Nomor 20/P Tahun2005;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :PERATURAN MENTERI PENDIDIKANNASIONAL REPUBLIK INDONESIA TEN-TANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH.
Pasal 1
(1)Untuk dapat diangkat sebagai pengawas sekolah/madrasah, seseorang wajib memenuhi standarpengawas sekolah/madrasah yang berlaku secaranasional.
(2)Standar pengawas sekolah/madrasah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) tercantum dalam LampiranPeraturan Menteri ini.
Pasal 2
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 Maret 2007
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.
BAMBANG SUDIBYO
Salinan sesuai dengan aslinya.
Biro Hukum dan Organisasi
Departemen Pendidikan Nasional,
Kepala Bagian Penyusunan Rancangan
Peraturan Perundang-undangan dan
Bantuan Hukum I,
Muslikh, S.H.
NIP 131479478

3
SALINAN
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 12 TAHUN 2007
TANGGAL 28 MARET 2007
TENTANG
STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH
A.KUALIFIKASI
1.Kualifikasi Pengawas Taman Kanak-kanak/RaudhatulAthfal (TK/RA) dan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidai-yah (SD/MI) adalah sebagai berikut:
a.Berpendidikan minimum sarjana (S1) atau diplomaempat (D-IV) kependidikan dari perguruan tinggiterakreditasi;
b.1)Guru TK/RA bersertifikat pendidik sebagai guruTK/RA dengan pengalaman kerja minimum de-lapan tahun di TK/RA atau kepala sekolah TK/RA dengan pengalaman kerja minimum 4 ta-hun, untuk menjadi pengawas TK/RA;
2)Guru SD/MI bersertifikat pendidik sebagai guruSD/MI dengan pengalaman kerja minimum de-lapan tahun di SD/MI atau kepala sekolah SD/MI dengan pengalaman kerja minimum 4tahun, untuk menjadi pengawas SD/MI;

5
c.Memiliki pangkat minimum penata, golonganruang III/c;
d.Berusia setinggi-tingginya 50 tahun, sejak diangkatsebagai pengawas satuan pendidikan;
e.Memenuhi kompetensi sebagai pengawas satuanpendidikan yang dapat diperoleh melalui uji kom-petensi dan atau pendidikan dan pelatihan fung-sional pengawas, pada lembaga yang ditetapkanpemerintah; dan
f.Lulus seleksi pengawas satuan pendidikan.
2.Kualifikasi Pengawas Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Me-nengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Se-kolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan(SMK/MAK) adalah sebagai berikut :
a.Memiliki pendidikan minimum magister (S2)kependidikan dengan berbasis sarjana (S1) dalamrumpun mata pelajaran yang relevan padaperguruan tinggi terakreditasi;
b.1)Guru SMP/MTs bersertifikat pendidik sebagaiguru SMP/MTs dengan pengalaman kerja mi-nimum delapan tahun dalam rumpun matapelajaran yang relevan di SMP/MTs atau ke-pala sekolah SMP/MTs dengan pengalamankerja minimum 4 tahun, untuk menjadi penga-was SMP/MTs sesuai dengan rumpun matapelajarannya;
2)Guru SMA/MA bersertifikat pendidik sebagaiguru dengan pengalaman kerja minimum dela-

6
pan tahun dalam rumpun mata pelajaran yangrelevan di SMA/MA atau kepala sekolah SMA/MA dengan pengalaman kerja minimum 4 ta-hun, untuk menjadi pengawas SMA/MA sesuaidengan rumpun mata pelajarannya;
3)Guru SMK/MAK bersertifikat pendidik sebagaiguru SMK/MAK dengan pengalaman kerjaminimum delapan tahun dalam rumpun matapelajaran yang relevan di SMK/MAK atau ke-pala sekolah SMK/MAK dengan pengalamankerja minimum 4 tahun, untuk menjadi penga-was SMK/MAK sesuai dengan rumpun matapelajarannya;
c.Memiliki pangkat minimum penata, golonganruang III/c;
d.Berusia setinggi-tingginya 50 tahun, sejak diangkatsebagai pengawas satuan pendidikan;
e.Memenuhi kompetensi sebagai pengawas satuanpendidikan yang dapat diperoleh melalui uji kom-petensi dan atau pendidikan dan pelatihan fung-sional pengawas, pada lembaga yang ditetapkanpemerintah; dan
f.Lulus seleksi pengawas satuan pendidikan.

7
B.KOMPETENSI
1.Kompetensi Pengawas Taman Kanak-Kanak/Rau-datul Athfal (TK/RA) dan Sekolah Dasar/MadrasahIbtidaiyah (SD/MI)


DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI
1.KompetensiKepribadian
1.1Memiliki tanggungjawab se-bagai pengawas satuan pen-didikan.
1.2Kreatif dalam bekerja dan me-mecahkan masalah baik yangberkaitan dengan kehidupanpribadinya maupun tugas-tugas jabatannya.
1.3Memiliki rasa ingin tahu akanhal-hal baru tentang pendidik-an dan ilmu pengetahuan, tek-nologi dan seni yang menun-jang tugas pokok dan tang-gungjawabnya.
1.4Menumbuhkan motivasi kerjapada dirinya dan padastakeholder pendidikan.
2.KompetensiSupervisiManajerial
2.1Menguasai metode, teknikdan prinsip-prinsip supervisidalam rangka meningkatkanmutu pendidikan di sekolah.

8


DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI
2.2Menyusun program kepenga-wasan berdasarkan visi-misi-tujuan dan program pendidik-an di sekolah.
2.3Menyusun metode kerja daninstrumen yang diperlukan un-tuk melaksanakan tugas po-kok dan fungsi pengawasan disekolah.
2.4Menyusun laporan hasil-hasilpengawasan dan menindak-lanjutinya untuk perbaikanprogram pengawasan berikut-nya di sekolah.
2.5Membina kepala sekolahdalam pengelolaan dan admi-nistrasi satuan pendidikanberdasarkan manajemenpeningkatan mutu pendidikandi sekolah.
2.6Membina kepala sekolah danguru dalam melaksanakanbimbingan konseling disekolah.
2.7Mendorong guru dan kepalasekolah dalam merefleksikanhasil-hasil yang dicapainya

9
untuk menemukan kelebihandan kekurangan dalam melak-sanakan tugas pokoknya disekolah.
2.8Memantau pelaksanaan stan-dar nasional pendidikan danmemanfaatkan hasil-hasilnyauntuk membantu kepala se-kolah dalam mempersiapkanakreditasi sekolah.


3.KompetensiSupervisiAkademik
3.1Memahami konsep, prinsip,teori dasar, karakteristik, dankecenderungan perkem-bangan tiap bidang pengem-bangan di TK/RA atau matapelajaran di SD/MI.


3.2Memahami konsep, prinsip,teori/teknologi, karakteristik,dan kecenderungan perkem-bangan proses pembelajaran/bimbingan tiap bidangpengembangan di TK/RA ataumata pelajaran di SD/MI.
3.3Membimbing guru dalammenyusun silabus tiap bidangpengembangan di TK/RA ataumata pelajaran di SD/MI ber-landaskan standar isi, standar

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

10
kompetensi dan kompetensidasar, dan prinsip-prinsippengembangan KTSP.
3.4Membimbing guru dalam me-milih dan menggunakan stra-tegi/metode/teknik pembela-jaran/bimbingan yang dapatmengembangkan berbagaipotensi siswa melalui bidangpengembangan di TK/RA ataumata pelajaran di SD/MI.
3.5Membimbing guru dalammenyusun rencana pelaksa-naan pembelajaran (RPP)untuk tiap bidang pengem-bangan di TK/RA atau matapelajaran di SD/MI.
3.6Membimbing guru dalammelaksanakan kegiatan pem-belajaran/bimbingan (di kelas,laboratorium, dan/atau dilapangan) untuk mengem-bangkan potensi siswa padatiap bidang pengembangan diTK/RA atau mata pelajaran diSD/MI.
3.7Membimbing guru dalam me-ngelola, merawat, mengem-

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

11
bangkan dan menggunakanmedia pendidikan dan fasilitaspembelajaran/bimbingan tiapbidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI.
3.8Memotivasi guru untuk me-manfaatkan teknologi infor-masi untuk pembelajaran/bimbingan tiap bidangpengembangan di TK/RAatau mata pelajaran SD/MI.


4.KompetensiEvaluasiPendidikan
4.1Menyusun kriteria dan indika-tor keberhasilan pendidikandan pembelajaran/ bimbingandi sekolah.


4.2Membimbing guru dalam me-nentukan aspek-aspek yangpenting dinilai dalam pembela-jaran/bimbingan tiap bidangpengembangan di TK/RA ataumata pelajaran di SD/MI.
4.3Menilai kinerja kepala sekolah,guru dan staf sekolah dalammelaksanakan tugas pokokdan tanggung jawabnya untukmeningkatkan mutu pendidik-an dan pembelajaran/bim-

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

12
bingan tiap bidang pengem-bangan di TK/RA atau matapelajaran di SD/MI.
4.4Memantau pelaksanaan pem-belajaran/ bimbingan dan hasilbelajar siswa serta menga-nalisisnya untuk perbaikanmutu pembelajaran/bim-bingan tiap bidang pengem-bangan di TK/RA atau matapelajaran di SD/MI.
4.5Membina guru dalam meman-faatkan hasil penilaian untukperbaikan mutu pendidikandan pembelajaran/bimbingantiap bidang pengembangan diTK/RA atau mata pelajaran diSD/MI
4.6Mengolah dan menganalisisdata hasil penilaian kinerjakepala sekolah, kinerja gurudan staf sekolah.


5.KompetensiPenelitianPengembangan
5.1Menguasai berbagai pen-dekatan, jenis, dan metodepenelitian dalam pendidikan.


5.2Menentukan masalah ke-pengawasan yang penting

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

13
diteliti baik untuk keperluan tu-gas pengawasan maupununtuk pengembangan karir-nya sebagai pengawas.
5.3Menyusun proposal penelitianpendidikan baik proposal pe-nelitian kualitatif maupunpenelitian kuantitatif.
5.4Melaksanakan penelitianpendidikan untuk pemecahanmasalah pendidikan, dan pe-rumusan kebijakan pendidik-an yang bermanfaat bagi tu-gas pokok tanggung jawab-nya.
5.5Mengolah dan menganalisisdata hasil penelitian pen-didikan baik data kualitatifmaupun data kuantitatif.
5.6Menulis karya tulis ilmiah (KTI)dalam bidang pendidikan danatau bidang kepengawasandan memanfaatkannya untukperbaikan mutu pendidikan.
5.7Menyusun pedoman/panduandan atau buku/modul yangdiperlukan untuk melaksana-

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

14
kan tugas pengawasan disekolah.
5.8Memberikan bimbingan ke-pada guru tentang penelitiantindakan kelas, baik peren-canaan maupun pelaksanaan-nya di sekolah.


6.KompetensiSosial
6.1Bekerja sama dengan berba-gai pihak dalam rangka me-ningkatkan kualitas diri untukdapat melaksanakan tugasdan tanggung jawabnya.


6.2Aktif dalam kegiatan asosiasipengawas satuan pendidikan.
2.Kompetensi Pengawas Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) dan PengawasSekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)dalam Rumpun Mata Pelajaran yang Relevan (MIPA danTIK, IPS, Bahasa, Olahraga Kesehatan, atau SeniBudaya)


DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI
1.KompetensiKepribadian
1.1Memiliki tanggung jawab se-bagai pengawas satuan pen-didikan.



DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

15
1.2Kreatif dalam bekerja dan me-mecahkan masalah, baikyang berkaitan dengan ke-hidupan pribadinya maupuntugas-tugas jabatannya.
1.3Memiliki rasa ingin tahu akanhal-hal baru tentang pen-didikan dan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni yang me-nunjang tugas pokok dantanggung jawabnya.
1.4Menumbuhkan motivasi kerjapada dirinya dan pada stake-holder pendidikan.


2.KompetensiSupervisiManajerial
2.1Menguasai metode, teknikdan prinsip-prinsip supervisidalam rangka meningkatkanmutu pendidikan di sekolahmenengah yang sejenis.


2.2Menyusun program kepenga-wasan berdasarkan visi-misi-tujuan dan program pendidik-an sekolah menengah yangsejenis.
2.3Menyusun metode kerja daninstrumen yang diperlukanuntuk melaksanakan tugas

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

16
pokok dan fungsi pengawas-an di sekolah menengah yangsejenis.
2.4Menyusun laporan hasil-hasilpengawasan dan menindak-lanjutinya untuk perbaikanprogram pengawasan beri-kutnya di sekolah menengahyang sejenis.
2.5Membina kepala sekolah da-lam pengelolaan dan admi-nistrasi satuan pendidikanberdasarkan manajemenpeningkatan mutu pendidikandi sekolah menengah yangsejenis.
2.6Membina kepala sekolah danguru dalam melaksanakanbimbingan konseling di seko-lah menengah yang sejenis..
2.7Mendorong guru dan kepalasekolah dalam merefleksikanhasil-hasil yang dicapainyauntuk menemukan kelebihandan kekurangan dalam me-laksanakan tugas pokoknya disekolah menengah yangsejenis.

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

17
2.8Memantau pelaksanaan stan-dar nasional pendidikan danmemanfaatkan hasil-hasilnyauntuk membantu kepalasekolah dalam mempersiap-kan akreditasi sekolah me-nengah yang sejenis.


3.KompetensiSupervisiAkademik
3.1Memahami konsep, prinsip,teori dasar, karakteristik, dankecenderungan perkembang-an tiap mata pelajaran dalamrumpun mata pelajaran yangrelevan di sekolah menengahyang sejenis.


3.2Memahami konsep, prinsip,teori/teknologi, karakteristik,dan kecenderungan perkem-bangan proses pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajar-an dalam rumpun mata pela-jaran yang relevan di sekolahmenengah yang sejenis.
3.3Membimbing guru dalam me-nyusun silabus tiap matapelajaran dalam rumpun matapelajaran yang relevan di se-kolah menengah yang sejenisberlandaskan standar isi,

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

18
standar kompetensi dan kom-petensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.
3.4Membimbing guru dalam me-milih dan menggunakan stra-tegi/metode/teknik pembela-jaran/bimbingan yang dapatmengembangkan berbagaipotensi siswa melalui mata-mata pelajaran dalam rumpunmata pelajaran yang relevandi sekolah menengah yangsejenis.
3.5Membimbing guru dalam me-nyusun rencana pelaksanaanpembelajaran (RPP) untuktiap mata pelajaran dalamrumpun mata pelajaran yangrelevan di sekolah menengahyang sejenis.
3.6Membimbing guru dalam me-laksanakan kegiatan pem-belajaran/bimbingan (di kelas,laboratorium, dan atau di la-pangan) untuk tiap mata pela-jaran dalam rumpun mata pel-ajaran yang relevan di seko-lah menengah yang sejenis.

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

19
3.7Membimbing guru dalam me-ngelola, merawat, mengem-bangkan dan menggunakanmedia pendidikan dan fasilitaspembelajaran/bimbingan tiapmata pelajaran dalam rumpunmata pelajaran yang relevandi sekolah menengah yangsejenis.
3.8Memotivasi guru untuk me-manfaatkan teknologi infor-masi dalam pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajarandalam rumpun mata pelajaanyang relevan di sekolah me-nengah yang sejenis.


4.KompetensiEvaluasiPendidikan
4.1Menyusun kriteria dan indika-tor keberhasilan pendidikandan pembelajaran/bimbingantiap mata pelajaran dalamrumpun mata pelajaran yangrelevan di sekolah menengahyang sejenis.


4.2Membimbing guru dalammenentukan aspek-aspekyang penting dinilai dalampembelajaran/bimbingan tiapmata pelajaran dalam rumpun

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

20
mata pelajaran yang relevandi sekolah menengah yang se-jenis.
4.3Menilai kinerja kepala sekolah,kinerja guru dan staf sekolahlainnya dalam melaksanakantugas pokok dan tanggung ja-wabnya untuk meningkatkanmutu pendidikan dan pem-belajaran/bimbingan pada tiapmata pelajaran dalam rumpunmata pelajaran yang relevandi sekolah menengah yangsejenis.
4.4Memantau pelaksanaan pem-belajaran/ bimbingan dan hasilbelajar siswa serta mengana-lisisnya untuk perbaikan mutupembelajaran/bimbingan tiapmata pelajaran dalam rumpunmata pelajaran yang relevandi sekolah menengah yangsejenis.
4.5Membina guru dalam meman-faatkan hasil penilaian untukkepentingan pendidikan danpembelajaran/bimbingan tiapmata pelajaran dalam rumpun

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

21
mata pelajaran yang relevandi sekolah menengah yangsejenis.
4.6Mengolah dan menganalisisdata hasil penilaian kinerjakepala sekolah, kinerja gurudan staf sekolah di sekolahmenengah yang sejenis.


5.KompetensiPenelitianPengembangan
5.1Menguasai berbagai pende-katan, jenis, dan metode pe-nelitian dalam pendidikan.


5.2Menentukan masalah ke-pengawasan yang pentingditeliti baik untuk keperluantugas pengawasan maupununtuk pengembangan karir-nya sebagai pengawas.
5.3Menyusun proposal penelitianpendidikan baik proposalpenelitian kualitatif maupunpenelitian kuantitatif.
5.4Melaksanakan penelitian pen-didikan untuk pemecahan ma-salah pendidikan, dan peru-musan kebijakan pendidikanyang bermanfaat bagi tugaspokok tanggung jawabnya.

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

22
5.5Mengolah dan menganalisisdata hasil penelitian pendidik-an baik data kualitatif maupundata kuantitatif.
5.6Menulis karya tulis ilmiah (KTI)dalam bidang pendidikan danatau bidang kepengawasandan memanfaatkannya untukperbaikan mutu pendidikan
5.7Menyusun pedoman/panduandan atau buku/modul yang di-perlukan untuk melaksanakantugas pengawasan di sekolahmenengah yang sejenis.
5.8Memberikan bimbingan ke-pada guru tentang penelitiantindakan kelas, baik perenca-naan maupun pelaksanaan-nya di sekolah menengahyang sejenis.


6.KompetensiSosial
6.1Bekerja sama dengan berba-gai pihak dalam rangka me-ningkatkan kualitas diri untukdapat melaksanakan tugasdan tanggung jawabnya.


6.2Aktif dalam kegiatan asosiasipengawas satuan pendidikan.

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

23
3.Kompetensi Pengawas Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) dalam RumpunMata Pelajaran yang Relevan (MIPA dan TIK, IPS,Bahasa, Olahraga Kesehatan, Seni Budaya, Teknik danIndustri, Pertanian dan Kehutanan, Bisnis danManajemen, Pariwisata, Kesejahteraan Masyarakat, atauSeni dan Kerajinan)
DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI


1.KompetensiKepribadian
1.1Memiliki tanggung jawabsebagai pengawas satuanpendidikan.


1.2Kreatif dalam bekerja dan me-mecahkan masalah baik yangberkaitan dengan kehidupanpribadinya maupun tugas-tu-gas jabatannya.
1.3Memiliki rasa ingin tahu akanhal-hal baru tentang pendidik-an dan ilmu pengetahuan, tek-nologi dan seni yang menun-jang tugas pokok dan tang-gung jawabnya.
1.4Menumbuhkan motivasi kerjapada dirinya dan pada stake-holder pendidikan.

24


2.KompetensiSupervisiManajerial
2.1Menguasai metode, teknikdan prinsip-prinsip supervisidalam rangka meningkatkanmutu pendidikan di sekolahmenengah kejuruan.


2.2Menyusun program kepenga-wasan berdasarkan visi,misi,tujuan dan program pendidik-an di sekolah menengah ke-juruan.
2.3Menyusun metode kerja daninstrumen yang diperlukanuntuk melaksanakan tugaspokok dan fungsi pengawasandi sekolah menengah kejuru-an.
2.4Menyusun laporan hasil-hasilpengawasan dan menindak-lanjutinya untuk perbaikanprogram pengawasan beri-kutnya di sekolah menengahkejuruan.
2.5Membina kepala sekolahdalam pengelolaan dan admi-nistrasi satuan pendidikanberdasarkan manajemen pe-ningkatan mutu pendidikan disekolah menengah kejuruan

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

25
2.6Membina kepala sekolah danguru dalam melaksanakanbimbingan konseling di seko-lah menengah kejuruan.
2.7Mendorong guru dan kepalasekolah dalam merefleksikanhasil-hasil yang dicapainyauntuk menemukan kelebihandan kekurangan dalam melak-sanakan tugas pokoknya disekolah menengah kejuruan.
2.8Memantau pelaksanaan stan-dar nasional pendidikan danmemanfaatkan hasil-hasilnyauntuk membantu kepala seko-lah dalam mempersiapkanakreditasi sekolah menengahkejuruan.


3.KompetensiSupervisiAkademik
3.1Memahami konsep, prinsip,teori dasar, karakteristik, dankecenderungan perkembang-an tiap mata pelajaran dalamrumpun mata pelajaran yangrelevan di sekolah menengahkejuruan.


3.2Memahami konsep, prinsip,teori/teknologi, karakteristik,dan kecenderungan perkem-

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

26
bangan proses pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajarandalam rumpun mata pelajaranyang relevan di sekolah me-nengah kejuruan.
3.3Membimbing guru dalam me-nyusun silabus tiap matapelajaran dalam rumpun matapelajaran yang relevan disekolah menengah kejuruanberlandaskan standar isi,standar kompetensi dan kom-petensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.
3.4Membimbing guru dalammemilih dan menggunakanstrategi/metode/teknikpembelajaran/bimbinganyang dapat mengembangkanberbagai potensi siswa me-lalui mata-mata pelajarandalam rumpun mata pelajaranyang relevan di sekolah me-nengah kejuruan.
3.5Membimbing guru dalammenyusun rencana pelak-sanaan pembelajaran (RPP)untuk tiap mata pelajaran

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

27
dalam rumpun mata pelajaranyang relevan di sekolah me-nengah kejuruan.
3.6Membimbing guru dalam me-laksanakan kegiatan pem-belajaran/bimbingan (di kelas,laboratorium, dan atau di la-pangan) untuk tiap matapelajaran dalam rumpun matapelajaran yang relevan di se-kolah menengah kejuruan.
3.7Membimbing guru dalam me-ngelola, merawat, mengem-bangkan dan menggunakanmedia pendidikan dan fasilitaspembelajaran/bimbingan tiapmata pelajaran dalam rumpunmata pelajaran yang relevandi sekolah menengah keju-ruan.
3.8Memotivasi guru untuk me-manfaatkan teknologi infor-masi dalam pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajarandalam rumpun mata pelajaranyang relevan di sekolahmenengah kejuruan.

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

28


4.KompetensiEvaluasiPendidikan
4.1Menyusun kriteria dan indika-tor keberhasilan pendidikandan pembelajaran/bimbingantiap mata pelajaran dalamrumpun mata pelajaran yangrelevan di sekolah menengahkejuruan.


4.2Membimbing guru dalam me-nentukan aspek-aspek yangpenting dinilai dalam pem-belajaran/bimbingan tiap matapelajaran dalam rumpun matapelajaran yang relevan disekolah menengah kejuruan
4.3Menilai kinerja kepala sekolah,kinerja guru dan staf sekolahdalam melaksanakan tugaspokok dan tanggung jawab-nya untuk meningkatkan mutupendidikan dan pembelajaran/bimbingan pada tiap matapelajaran dalam rumpun matapelajaran yang relevan disekolah menengah kejuruan.
4.4Memantau pelaksanaan pem-belajaran/ bimbingan dan hasilbelajar siswa serta menganali-sisnya untuk perbaikan mutu

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

29
pembelajaran/bimbingan tiapmata pelajaran dalam rumpunmata pelajaran yang relevan disekolah menengah kejuruan.
4.5Membina guru dalam meman-faatkan hasil penilaian untukkepentingan pendidikan danpembelajaran/bimbingan tiapmata pelajaran dalam rumpunmata pelajaran yang relevan disekolah menengah kejuruan
4.6Mengolah dan menganalisisdata hasil penilaian kinerjakepala sekolah, kinerja gurudan staf sekolah di sekolahmenengah kejuruan.


5.KompetensiPenelitianPengembangan
5.1Menguasai berbagai pen-dekatan, jenis, dan metodepenelitian dalam pendidikan.


5.2Menentukan masalah ke-pengawasan yang pentingditeliti baik untuk keperluantugas pengawasan maupununtuk pengembangan karirnyasebagai pengawas.
5.3Menyusun proposal penelitianpendidikan baik proposal pe-

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

30
nelitian kualitatif maupun pene-litian kuantitatif.
5.4Melaksanakan penelitian pen-didikan untuk pemecahan ma-salah pendidikan, dan peru-musan kebijakan pendidikanyang bermanfaat bagi tugaspokok tanggung jawabnya.
5.5Mengolah dan menganalisisdata hasil penelitian pendidik-an baik data kualitatif maupundata kuantitatif.
5.6Menulis karya tulis ilmiah (KTI)dalam bidang pendidikan danatau bidang kepengawasandan memanfaatkannya untukperbaikan mutu pendidikan
5.7Menyusun pedoman/panduandan atau buku/modul yangdiperlukan untuk melaksana-kan tugas pengawasan disekolah menengah kejuruan.
5.8Memberikan bimbingan kepa-da guru tentang penelitian tin-dakan kelas, baik perencana-an maupun pelaksanaannya disekolah menengah kejuruan.

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

31


6.KompetensiSosial
6.1Bekerja sama dengan berba-gai pihak dalam rangka me-ningkatkan kualitas diri untukdapat melaksanakan tugasdan tanggung jawabnya.


6.2Aktif dalam kegiatan asosiasipengawas satuan pendidikan.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.BAMBANG SUDIBYO
Salinan sesuai dengan aslinya.
Biro Hukum dan Organisasi
Departemen Pendidikan Nasional,
Kepala Bagian Penyusunan Rancangan
Peraturan Perundang-undangan dan
Bantuan Hukum I,
Muslikh, S.H.
NIP 131479478

DIMENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI

32